digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Start-up digital menjadi popular beberapa tahun terakhir. Hal tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan start-up yang begitu cepat di Indonesia yang mencapai 1.190 jumlah start-up berdasarkan data MIKTI tahun 2021. Namun, pertumbuhan ini tidak sejalan dengan jumlah start-up yang sukses karena 95% start-up gagal. Tingginya tingkat kegagalan perusahaan start-up mengindikasikan bahwa risiko yang dihadapi perusahaan start-up sangat tinggi. Untuk mengatasi risiko, perusahaan biasanya mengimplementasikan manajemen risiko karena dapat membantu perusahaan untuk mengelola risiko dan melindungi nilai perusahaan. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui tingkat kesadaran dan bagaimanan pengimplementasion manajemen risiko di perusjaan start-up dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan penelitian kuantitatif dan mengumpulkan data dengan menggunakan Teknik sampling nonprobability yaitu purposive sampling. Jumlah respondent pada penelitian ini adalah 51 orang yang merupakan CEO/Founder dari start-up. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring. Kuesioner memiliki empat bagian yaitu informasi terkait demografi respondent, kesadaran manajemen risiko, pengimplementasian manajemen risiko, dan kinerja perusahaan. Metode analisis yang digunakan ada deksripsi statistic dan regresi linear berganda yang meliputi uji T dan ujij F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran manajemen risiko CEO/Founder tinggi namun pengimplementasian manajemen risiko belum di lakukan secara menyeluruh. Kemudian, kesadaran manajemen risiko dan pengimplementasian manajemen risiko berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Namun, secara parsial hanya variabel pengimplementasian manajemen risiko yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil kajian memberikan gambaran besar tentang bagaimana kesadaran dan penerapan manajemen risiko di perusahaan start-up, sehingga pihakpihak terkait seperti start-up, inkubator start-up dan pemerintah dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja start-up dan meminimalkan kegagalan dengan menerapkan manajemen risiko secara penuh.