digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yeftanus Antonio
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membentuk dunia baru yang dikenal dengan dunia siber sebagai domain lingkungan teknologi global. Dunia ini mendorong digitalisasi dalam bisnis, industri, dan pemerintahan. Komunikasi seperti penyimpanan, transmisi, atau pertukaran data di jaringan komputer terjadi secara lokal atau online. Kegiatan ini memiliki risiko yang dikenal sebagai serangan siber. Serangan ini berupa pencurian data, penyebaran perangkat lunak berbahaya termasuk virus komputer, penolakan layanan, dan pencurian data. Sebagai pilihan manajemen risiko, asuransi siber menanggung kerugian akibat kehilangan data atau biaya perbaikan. Sistem penilaian standar atau tabel aktuaria belum tersedia untuk asuransi siber. Kondisi ini membuka peluang penelitian untuk model penentuan tarif. Dengan informasi topologi jaringan komputer, model epidemi stokastik (model Markov) menjadi salah satu pilihan untuk memodelkan tarif. Model Markov yang digunakan untuk risiko siber adalah model Susceptible- Infectious-Susceptible diperumum (?-SIS). Model ini merekam dinamika penyebaran virus pada suatu topologi jaringan komputer dengan dua status yaitu komputer rentan dan komputer terinfeksi. Model ?-SIS juga melibatkan dua faktor serangan yaitu serangan dari dalam dan luar jaringan. Serangan dari dalam terjadi melalui sisi pada jaringan. Serangan dari luar jaringan terjadi akibat mengakses situs berbahaya atau menerima surel yang mengandung perangkat lunak berbahaya. Dua estimasi premi pada model ini adalah batas atas peluang (b.a.p) terinfeksi dan simulasi Monte Carlo. B.a.p digunakan sebagai estimasi konservatif dari premi. Simulasi digunakan untuk mengevaluasi tingkat keamanan jaringan dan mengukur kerugian pemegang polis selama periode kontrak. Dua tipe kerugian pada model ini adalah kerugian akibat kehilangan data dan waktu henti sistem. Penelitian ini bertujuan mengestimasi tarif atau premi dengan model Markov menggunakan b.a.p dan simulasi kerugian dengan faktor struktur komunikasi. Estimasi ini melibatkan aspek analitis, pengembangan, dan aplikasi model dengan laju infeksi homogen dan heterogen. Aspek analitis menemukan syarat kestabilan asimtotis dan syarat pendefinisian b.a.p pada model ?-SIS. Pada laju infeksi homogen, syarat kestabilan asimtotis diperoleh melalui struktur dengan jaringan lengkap orde N (KN). Persamaan diferensial b.a.p bergantung dari matriks laju penularan (QKN ). Bentuk eksak b.a.p, syarat kestabilan dan pendefinisian memani faatkan nilai eigen maksimum dari QKN . Hasilnya bentuk eksak lebih efektif dengan waktu komputasi yang linear terhadap N. Hasil teoretis juga menujukan b.a.p KN dan sebarang graf Gs terbatas di batas atas yang sama. Dengan demikian, syarat ini juga berlaku untuk Gs. Bentuk eksak pada laju infeksi heterogen lebih kompleks sehingga aspek analitis terbatas pada K2. Aspek pengembangan model melibatkan tiga model struktur jaringan. Pertama, model diperluas menjadi model SIS laju infeksi heterogen simpul (HMD-SIS) dengan koefisien klasteriasasi lokal. Kedua, model SIS laju infeksi heterogen sisi (HSD-SIS) melibatkan frekuensi komunikasi sebagai bobot jaringan dan menambahkan proses penambangan graf. Ketiga, modifikasi matriks ketetanggaan A pada model homogen untuk struktur komunikasi dinamis. Aspek aplikasi melibatkan tiga tipe jaringan berbeda. Model HMD-SIS diterapkan pada jaringan real surel Enron. Jaringan hibrid dan acak Erd?os-R´enyi merupakan penerapan dari model HSD-SIS. Model dinamis diaplikasikan pada jaringan surel institusi riset di Eropa. Berdasarkan hasil yang diperoleh, struktur sangat memengaruhi b.a.p dan tarif/premi. Dengan faktor struktur, risiko tidak hanya bergantung pada derajat simpul seperti pada model homogen. Model dengan struktur mampu mengakomodasi faktor risiko seperti koefisien klasterisasi, bobot frekuensi komunikasi, dan jam sibuk pada model jaringan dinamis.