Energi bayu atau energi angin adalah salah satu energi bersih yang dapat menjadi
alternatif untuk energi fosil yang digunakan dalam pembangkitan energi listrik di
Indonesia. Dalam pengembangannya, energi bayu dapat dipengaruhi oleh variasi
interanual seperti ENSO yang dapat berdampak pada kecepatan angin dan potensi
energi yang dapat dihasilkan. Dampak ENSO terhadap energi angin dapat berbedabeda
bergantung pada musim dan lokasinya, sehingga analisis dampak perlu dilakukan
untuk mengestimasi secara akurat perubahan yang terjadi pada potensi energi yang
dapat dihasilkan.
Pada penelitian ini dilakukan analisis statistik yang melibatkan data observasi empat
stasiun meteorologi BMKG yang terletak di Nusa Tenggara Timur, data MEI v.2
NOAA yang merepresentasikan perubahan ENSO, serta data NCEP yang
merpepresentasikan perubahan tekanan yang terjadi di Indonesia. Pertama, data
kecepatan angin diekstrapolasi ke ketinggian 100 m dengan Hellman Power Law untuk
mengestimasi kecepatan angin pada ketinggian turbin angin pada umumnya. Data
harian kecepatan angin dan data NCEP dirata-ratakan per dua bulan untuk dijadikan
komposit data yang memiliki resolusi temporal sama dengan data MEI. Data tersebut
dikelompokkan ke tiga kategori ENSO: El Nino, Netral, dan La Nina. Data kecepatan
angin dan tekanan pada saat El Nino dan La Nina kemudian dibandingkan dengan data
ENSO Netral dan dianalisis perubahannya.
Hasil analisis statistik perubahan tekanan pada saat La Nina dan El Nino menunjukkan
adanya kenaikan dan penurunan gradien tekanan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur
pada bulan-bulan tertentu. Sementara itu, kecepatan angin mengalami kenaikan dan
penurunan yang berbeda-beda antar stasiun pada bulan-bulan tertentu. Secara umum,
baik El Nino maupun La Nina memberikan pengaruh positif terhadap rata-rata tahunan
potensi daya di keempat stasiun.