digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR Muhammad Rafi Sudrajat
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu penyakit dengan tingkat mortalitas tertinggi di Indonesia adalah penyakit strok. Strok disebabkan oleh gangguan suplai darah yang menuju ke otak yang mengakibatkan kematian sel pada otak. Salah satu penyebab utama gangguan suplai darah tersebut adalah pecahnya pembuluh darah akibat aneurisme. Aneurisme merupakan kelainan pada pembuluh darah yang menyebabkan deformasi pada geometri dinding pembuluh darah. Salah satu terapi untuk menangani aneurisme adalah menggunakan stent pengalih aliran (PA). Stent PA bekerja sebagai pembelok aliran darah yang masuk ke kantung aneurisme sehingga diharapkan dapat menciptakan kondisi aliran yang stabil dan meminimalisir pecahnya aneurisme. Dalam praktek klinis, prosedur pemasangan stent PA dapat dimodifikasi seperti menambahkan double stent untuk memperkecil porositas dari stent yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan terapi. Namun praktek modifikasi tersebut sangat bergantung dengan konfigurasi double stent seperti desain dari masing-masing stent dan posisi pemasangannya. Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis respons hemodinamika darah menggunakan computational fluid dynamics (CFD) dengan parameter tinjauan berupa besaran fisis wall shear stress (WSS) dan mass inflow rate (IR) dari darah yang menuju kantung aneurisme terhadap desain makrostruktural double stent berupa twist angle serta jumlah sel satuan penyusun stent. Didapatkan hasil berupa pengaruh twist angle tidak begitu signifikan terhadap IR dan WSS dengan perbedaan relatif masing-masing sekitar 3% dan 0.5% untuk variasi twist angle dengan jumlah sel yang sama. Selain itu didapatkan kesimpulan bahwa jumlah sel berpengaruh secara signifikan terhadap IR dan WSS dengan perbedaan relatif sekitar 14% dan 17% pada variasi jumlah sel dengan nilai twist angle yang sama.