digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shyfa F. Ruyani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Asam valproat (Valproic acid/VPA) adalah salah satu obat dari kelompok obat antiepilepsi (OAE) yang digunakan untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi. VPA terbukti memiliki potensi dalam menekan perkembangan sel tumor dan kanker melalui inhibisi pada regulasi perkembangan pembuluh darah (angiogenesis). Angiogenesis yang massif pada jaringan normal terjadi selama masa perkembangan plasenta, baik pada jaringan maternal maupun fetal. Pada plasenta, angiogenesis diatur oleh berbagai faktor pertumbuhan seperti Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Fibroblast Growth Factor (FGF), Placental Growth Factor (PlGF), Neuropilin 1&2 (NRP-1 & NRP-2), soluble fms-like tyrosine kinase-1 (sFlt-1) dan endoglin. Beberapa penelitian melaporkan bahwa VPA dapat menekan ekspresi VEGF dan reseptornya, sehingga menghambat regulasi angiogenesis. Pengaruh VPA terhadap ekspresi faktor angiogenik lainnya seperti ekspresi gen NRP-1 dan pengaruhnya terhadap regulasi angiogenesis pada plasenta mencit belum dilaporkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh VPA terhadap ekspresi gen NRP-1 dan faktor angiogenik lainnya serta regulasi angiogenesis pada plasenta mencit. Subjek penelitian berupa mencit betina galur BALB/c usia 6 minggu yang telah bunting dan dikelompokkan secara random ke dalam empat kelompok perlakuan yaitu Kontrol (K), Kontrol Pelarut (KP), Perlakuan VPA dosis 400 mg/kg berat badan (BB) (P1) dan Perlakuan VPA dosis 600 mg/kg BB (P2). Pemberian perlakuan dilakukan secara gavage setiap hari dari usia kebuntingan (UK) 9 hari hingga UK14 dan UK16 hari. Mencit betina ditimbang setiap hari untuk memantau efek pemberian VPA terhadap perubahan berat badan mencit. Pada UK14 dan UK16 hari mencit dikorbankan, dibedah dan dilakukan perhitungan jumlah implantasi, berat fetus dan plasenta serta dilakukan pengukuran biometrik fetus. Analisis histopatologi dilakukan pada plasenta untuk menentukan kerapatan mikrovaskular (microvascular density/MVD) dan analisis persentase luas area labirin plasenta mencit. Analisis ekspresi relatif gen NRP-1, VEGFA, VEGFR-2 dan sFlt-1 dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dinormalisasi dengan GAPDH. Setiap data set dilakukan analisis varians menggunakan statistik parametrik Two Way ANOVA dan One Way ANOVA, serta uji statistik non parametrik Kurskal – Wallis. Setelah itu dilanjutkan dengan uji Tukey, Dunn dan Least Significant Difference (LSD). Signifikansi statistik ditentukan dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan VPA dosis 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB tidak menyebabkan perbedaan berat badan induk mencit yang nyata antar kelompok pada UK14, UK15 dan UK16 hari (p < 0,05). Rerata berat fetus pada UK 14 hari tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar kelompok, sedangkan pada UK 16 hari kelompok perlakuan 600 mg/kg BB secara nyata memiliki berat terendah dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,05). Analisis biometrik pada fetus UK14 hari tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata baik pada parameter Crown-Rump Length (CRL), Abdominal Anteroposterior Diameter (APD) maupun Biparietal Diameter (BPD), sedangkan pada UK16 hari perbedaan yang nyata teramati pada parameter CRL dan APD. Analisis berat plasenta tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar kelompok, baik pada UK14 hari maupun pada UK16 hari. Hasil analisis MVD dan persentase luas area labirin pada plasenta UK14 maupun UK16 hari menunjukkan nilai yang lebih kecil secara nyata (p < 0,05) pada kedua kelompok perlakuan 400 mg/kg BB dan 600 mg/kg BB. Data-data tersebut didukung dengan hasil analisis ekspresi relatif gen-gen proangiogenik (NRP-1, VEGFA dan VEGFR-2) pada kelompok perlakuan yang lebih rendah secara nyata (p < 0,05) dibandingkan kelompok kontrol baik pada UK14 maupun UK16 hari. Ekspresi relatif gen sFlt-1 pada UK 14 hari tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar kelompok, sedangkan pada UK16 hari ekspresinya secara nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0,05), baik pada kelompok perlakuan 400 mg/kg BB maupun 600 mg/kg BB. Terbukti bahwa paparan VPA menyebabkan penekanan ekspresi relatif gen-gen proangiogenik (NRP-1, VEGFA dan VEGFR-2), serta menyebabkan peningkatan ekspresi relatif gen antiangiogenik (sFlt-1). Perubahan ekspresi gen-gen tersebut menyebabkan penghambatan regulasi angiogenesis pada labirin plasenta mencit.