digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jessica Trisina
PUBLIC yana mulyana

Interferon-alfa2b (IFNu2b) yang memiliki aktivitas sebagai anti virus, imunomodulator, dan anti proliferasi merupakan obat yang umum digunakan untuk kasus infeksi kronis yang disebabkan oleh virus hepatitis. Namun interferon memiliki berbagai keterbatasan seperti waktu paruh biologinya yang rendah dan eliminasi yang cepat dari dalam tubuh sehingga diperlukan pemberian berulang, yang berdampak pada meningkatnya efek samping. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem penghantaran bertarget yang mengubah jalur distribusinya agar lebih mengarah ke organ sasaran (hati) sehingga dosis dapat ditekan. Sistem penghantaran bertarget ke sel hati dicapai melalui reseptor asialoglikoprotein (ASGP-R). Molekul yang digunakan sebagai senyawa penarget adalah galaktosa. IFN(12b yang diperoleh dari overproduksi gen sintetik pengkode IFNu2b di inang E. coli BL21 dipurifikasi menggunakan kromatografi kolom berbasis afinitas. IFNu2b dikonjugasi dengan galaktosa menggunakan metode reduksi aminasi dengan natrium sianoborohidrida. Karakterisasi interferon tergalaktosilasi (GalIFNcL2b) dilakukan menggunakan SDS PAGE serta diuji aktivitas in vitro-nya menggunakan uji MTT di kultur sel HepG2. Profil biodistribusi dan farmakokinetik Gal-IFNu2b pada hewan percobaan diamati dengan terlebih dahulu menandai IFNu2b yang berbasis konjugasi gugus gula tersebut dengan senyawa radionuklida teknesium-99m. Konjugat Gal-IFNu2b telah berhasil diperoleh dengan perbandingan rasio molekul protein:galaktosa 1:8. Hasil uji MTT menunjukkan tidak adanya penurunan aktivitas in vitro Gal-IFN(12b pada lini sel HepG2. Uji biodistribusi menunjukkan akumulasi Gal-IFNcL2b terbanyak ada di darah, ginjal, dan hati. Namun terjadi penurunan akumulasi secara signifikan di darah dan ginjal (p<0,05) antara pengamatan 10 dan 30 menit, sedangkan di hati tidak terjadi penurunan yang signifikan (p>0,05). Profil farmakokinetik Gal-IFNu2b menunjukkan waktu paruh eliminasi plasma 60,88 24.98 menit, serta waktu paruh distribusi 4,96 ± 2,26 menit. Konjugat Gal-IFNu2b telah berhasil dikembangkan tanpa ada penurunan aktivitas biologi. Profil biodistribusi menunjukkan bahwa konjugat belum cukup tinggi terakumulasi di hati, namun mampu tetap bertahan di hati hingga 30 menit.