digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rudyanto Sihotang
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Transformasi bisnis perusahaan induk mendorong KTOP untuk mengembangkan strategi baru untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan induk dan memastikan keberlanjutan bisnis pengolahan air di masa depan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan analisis SWOT-AHP untuk mengidentifikasi faktor kunci kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan berdasarkan faktor SWOT, mengukur prioritas masing-masing faktor dan mengembangkan formulasi strategi perusahaan berdasarkan TOWS matriks. Studi ini memberikan teknik partisipatif, sistematis dan komprehensif untuk memahami dan menganalisis pendorong utama perencanaan strategis perusahaan. Studi ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan praktis tentang bagaimana kita dapat menetapkan strategi yang mungkin untuk meningkatkan keberlanjutan bisnis perusahaan. Menurut temuan kuesioner dari pakar perusahaan dan wawancara dengan eksekutif senior dari perusahaan induk, terdapat 16 faktor internal dan eksternal penting yang menjadi landasan untuk mengembangkan strategi yang tepat. Berdasarkan hasil AHP, layanan satu atap untuk operasi dan pemeliharaan pengolahan air merupakan faktor terpenting di antara sub-faktor kekuatan. Dalam hal kelemahan, personel yang kurang berpengalaman dalam pemasaran dan pengadaan menduduki peringkat pertama. Di antara sub faktor peluang, faktor yang paling penting adalah produk inovatif dengan harga bersaing. Sementara itu, ancaman yang paling signifikan adalah ketergantungan yang berlebihan pada dua klien besar (PT.KS dan MCCI). Berdasarkan hasil yang disajikan dalam matriks TOWS, kemungkinan strategi SO, WO, ST dan WT ditentukan. Terakhir, strategi terbaik untuk pengembangan bisnis KTOP berdasarkan metode AHP adalah strategi SO yang memanfaatkan kekuatan dan peluang, dan strategi ST yang memanfaatkan kekuatan sambil menghadapi ancaman. Strategi SO2 “Kolaborasi dengan kawasan industri dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)” memiliki peringkat tertinggi dari setiap alternatif strategi. Sementara itu, menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan ternama (ST1) merupakan salah satu strategi ST yang menempati urutan kedua di antara semua alternatif strategi.