Terdapat berbagai pilihan alternatif moda transportasi yang dapat digunakan oleh
masyarakat dan kereta api masih menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menjadi objek penelitian ini
memiliki 2 usaha utama yaitu usaha perkeretaapian dan usaha non perkeretaapian.
Dalam bisnis perkeretaapian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperoleh
keuntungan dari penjualan tiket kereta api penumpang dan pendapatan dari layanan
kereta barang. Pendapatan non-kereta api berasal dari hak penamaan, iklan, sewa,
park & rides, dll. Proses bisnis perusahaan tidak berhenti sampai perusahaan
mendapat manfaat dari bisnis yang dilakukannya, tetapi di dunia yang sangat
kompleks dan saling berhubungan ini, risiko ada di mana-mana. Dalam dunia bisnis
modern saat ini, manajemen risiko merupakan disiplin penting bagi perusahaan,
institusi, dan masyarakat. Manajemen risiko dilakukan berdasarkan kerangka ISO
31000:2018. Penelitian ini akan membahas tentang optimalisasi strategi mitigasi
risiko sebagai alat bagi divisi pengembangan bisnis untuk memberikan efektivitas dan
bagaimana mengimplementasikan solusi tersebut di dunia nyata. Sumber dalam
penelitian ini berasal dari data sekunder seperti laporan tahunan, laporan keuangan
yang telah diaudit dan kajian proyek di Divisi Pengembangan Bisnis Urban
Transportation PT Kereta Api Indonesia (Persero), diskusi dan wawancara dengan
pihak terkait. Beberapa alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah, PEST
untuk menganalisis eksternal perusahaan, McKinsey 7S Framework untuk
menganalisis eksternal perusahaan, dan metode Enterprises Risk Management untuk
proses manajemen risikonya. Berdasarkan hasil skor matriks risiko, perusahaan dapat
melakukan perlakuan risiko apakah risiko itu harus dimitigasi atau diterima. Skor
tingkat risiko yang diperoleh dari matriks risiko digunakan untuk pengambilan
keputusan penjamin emisi dalam proses penerimaan risiko pada Divisi Pengembangan
Bisnis PT Kereta Api Indonesia (Persero).