ABSTRAK Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia adalah salah satu negara yang dilalui jalur ring of fire. Pertemuan antara
lempeng samudera dan benua membentuk gunung-gunung api di antara pertemuan
kedua lempeng itu sehingga terbentuklah ring of fire, salah satu gunung api yang
terbentuk adalah Gunung Tangkuban Perahu. Gunung Tangkuban Perahu adalah
gunung api aktif yang terletak di 20 kilometer dari sebelah utara Kota Bandung.
Untuk mengetahui struktur permukaan bawah tanah daerah Gunung Tangkuban
Perahu dapat digunakan beberapa metode geofisika diantaranya ialah metode
magnetik. Metode magnetik merupakan metode geofisika yang mengukur medan
magnetik total di permukaan untuk mendapatkan sebaran nilai suseptabilitas
magnetik di bawah permukaan bumi. Karena suseptabilitas magnetik dipengaruhi
oleh temperatur, maka metode magnetik dapat digunakan untuk menentukan
anomali magnetik yang terjadi di kawasan Gunung Tangkuban Perahu akibat
adanya temperatur tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan interpretasi
struktur bawah permukaan bumi di daerah kawah Gunung Tangkuban Perahu
dengan melakukan permodelan kedepan data magnetik. Akuisisi data lapangan
dilakukan pada 24 titik di sekitar Kawah Ratu. Selanjutnya, dilakukan pengolahan
data melalui beberapa koreksi yaitu koreksi diurnal dan koreksi IGRF. Permodelan
data magnetik dilakukan dengan cara forward modelling. Hasil pengolahan data
didapat bahwa rentang intensitas anomali magnetik di sekitar Kawah Ratu berada
di rentang -561.3 hingga 231 nT dengan anomali negatif tersebar di sekitar kawah.
Berdasarkan hasil permodelan diperoleh beberapa anomali magnetik yaitu anomali
suseptibilatas negatif berada di kedalaman 1411.08 m dibawah daerah sekitar
kawah. Anomali negatif terjadi karena adanya proses demagnetisasi akibat
temperatur tinggi.