digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nadif Fadlurrahman Wahdi
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia adalah salah satu negara yang dilalui jalur ring of fire. Pertemuan antara lempeng samudera dan benua membentuk gunung-gunung api di antara pertemuan kedua lempeng itu sehingga terbentuklah ring of fire, salah satu gunung api yang terbentuk adalah Gunung Tangkuban Perahu. Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung api aktif yang terletak di 20 kilometer dari sebelah utara Kota Bandung. Untuk mengetahui struktur permukaan bawah tanah daerah Gunung Tangkuban Perahu dapat digunakan beberapa metode geofisika diantaranya ialah metode magnetik. Metode magnetik merupakan metode geofisika yang mengukur medan magnetik total di permukaan untuk mendapatkan sebaran nilai suseptabilitas magnetik di bawah permukaan bumi. Karena suseptabilitas magnetik dipengaruhi oleh temperatur, maka metode magnetik dapat digunakan untuk menentukan anomali magnetik yang terjadi di kawasan Gunung Tangkuban Perahu akibat adanya temperatur tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan interpretasi struktur bawah permukaan bumi di daerah kawah Gunung Tangkuban Perahu dengan melakukan permodelan kedepan data magnetik. Akuisisi data lapangan dilakukan pada 24 titik di sekitar Kawah Ratu. Selanjutnya, dilakukan pengolahan data melalui beberapa koreksi yaitu koreksi diurnal dan koreksi IGRF. Permodelan data magnetik dilakukan dengan cara forward modelling. Hasil pengolahan data didapat bahwa rentang intensitas anomali magnetik di sekitar Kawah Ratu berada di rentang -561.3 hingga 231 nT dengan anomali negatif tersebar di sekitar kawah. Berdasarkan hasil permodelan diperoleh beberapa anomali magnetik yaitu anomali suseptibilatas negatif berada di kedalaman 1411.08 m dibawah daerah sekitar kawah. Anomali negatif terjadi karena adanya proses demagnetisasi akibat temperatur tinggi.