COVER SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor BAB1 SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor BAB2 SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor BAB3 SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor BAB4 SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor BAB5 SYAHFITRI ANITA
PUBLIC Latifa Noor
Mitokondria memiliki materi genetik sendiri yang diwariskan secara maternal. Pola
pewarisan ini sangat bermanfaat untuk keperluan forensik, evolusi, dan genealogi
terutama daerah hypervariable 1 (HV1) dan hypervariable 2 (HV2). Penelitian
mengenai daerah HV1 dan HV2 mtDNA manusia Indonesia sudah banyak dilakukan
namun masih sedikit data mengenai mtDNA manusia etnis Toraja. Penelitian ini
dilakukan dengan pengumpulan sel epitel rongga mulut yang kemudian dinding selnya
dipecahkan dengan metode lysis untuk mendapatkan template DNA, perbanyakan
dengan metode PCR, sequencing dengan metode dideoksi Sanger dan analisis urutan
nukleotida dengan program SeqmanTM versi 4.0.0 dan Mito Mutation Analyzer (MMA).
Hasil PCR yang dianalisis dengan elektroforesis gel agarosa menunjukkan satu pita
DNA berukuran 0,4 kb dan melalui sequencing diperoleh elektroforegram serta data
urutan nukleotida HV1 mtDNA masing-masing individu. Hasil PCR menunjukkan
bahwa fragmen HV1 telah berhasil diamplifikasi yang juga berarti bahwa metode lysis
telah berhasil dilakukan. Perbandingan urutan nukleotida HV1 mtDNA untuk delapan
sampel yang telah dianalisis terhadap Cambridge Reference Sequence (CRS)
menunjukkan 37 mutasi. Perbandingan dengan data mutasi primer HVS1 dan dengan
Mitomap menunjukkan adanya 27 dan 18 mutasi yang masing-masing belum dilaporkan.
Ditemukan lebih banyak substitusi transversi dengan perubahan basa pirimidin menjadi
purin yang dominan pada 18 mutasi yang belum dilaporkan Dapat disimpulkan bahwa
terdapat kemungkinan adanya mutasi yang spesifik pada etnis Toraja.