digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu metode untuk menghambat proses korosi adalah dengan menggunakan suatu inhibitor, yaitu senyawa kimia yang ketika ditambahkan akan menghentikan atau memperlambat korosi. Senyawa-senyawa yang diduga mempunyai aktifitas inhibisi korosi diantaranya adalah asam amino. Penelitian dilakukan dengan mengukur laju korosi dari 6 (enam) asam amino yaitu glisin, alanin, fenilalanin, asam aspartat, tirosin dan histidin. Selain itu dilakukan pula sintesis senyawa turunan histidin dan fenilalanin yaitu histidinal dan fenilalaninal. Sintesis histidinal dengan metode reduksi menghasilkan senyawa dengan titik leleh 217 – 219 oC dan rendemen 9,17 %, sedangkan sintesis fenilalaninal yang disintesis memiliki titik leleh 177 – 179 oC dengan rendemen 69,19 %. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan spektroskopi inframerah. Adanya serapan vibrasi ulur C=O aldehid di 1845,4 cm-1 dan vibrasi ulur C-H di 2925,1 cm-1 menunjukkan gugus aldehid. Daya inhibisi korosi asam amino dan senyawa produk sintesis terhadap baja karbon diukur menggunakan metode Tafel pada konsentrasi 8 ppm dalam larutan NaCl 1% yang diinduksi gas CO2. Daya inhibisi korosi senyawa asam aspartat, alanin, histidin, histidinal dan fenilalaninal, secara berturut-turut adalah 0,22%, 7,79%, 16,12%, 46,75 % dan 19,26 %.