ABSTRAK Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati COVER Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 1 Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 2 Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 3 Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 4 Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati BAB 5 Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati PUSTAKA Nazira Apriyana
PUBLIC Yati Rochayati
Indonesia salah satu negara yang memiliki jumlah gunung api aktif terbanyak di
dunia. Dari 127 gunung api yang aktif yang ada di Indonesia, 70 diantaranya
dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG). Salah
satunya Gunung Tangkuban Parahu yang termasuk gunung api stratovolcano
basaltik hingga andesit aktif. Kehadiran teknologi jaringan sensor tanpa kabel
dengan transmisi data dapat menjadi alternatif dalam memonitoring gunung api
aktif yang ada. Oleh karena itu pada penelitian ini akan diimplementasikan optimasi
sensor monitoring gunung api pada mobile robot yang telah dikembangkan
sebelumnya dan mengontrol sensor tersebut dengan fuzzy logic controller. Logika
fuzzy dengan sistem keanggotaan segitiga dan trapesium yang digunakan sebagai
sistem kontrol pada mobile robot ini telah dirancang dengan masukan berupa datadata sensor dengan keluaran berupa status gunung api berdasarkan data dari sensor
tersebut. Pada tahap awal, telah dilakukan pengetesan terhadap sistem dalam skala
laboratorium. Namun sebelumnya, sensor telah dikalibrasi pada sensor dan
dilakukan simulasi terhadap sistem kontrol fuzzy logic. Pada pengetesan, data dari
sensor menunjukkan keadaan kondisi normal yang dinyatakan dengan suhu
berkisar antara 22-27 oC, konsentrasi SO2 di bawah 0,6 ppm, konsentrasi CO2 di
bawah 0,015 ppm, seismisitas dengan frekuensi hampir nol (dalam Hz), kemiringan
tanah tidak ada perubahan selama pengambilan data yang dinyatakan dengan
perubahan kemiringan hampir nol. Dari input sensor ini sistem menyatakan bahwa
kondisi saat itu berada pada keadaan normal yang dinyatakan dengan crisp value
sebesar 25% yang artinya status gunung api pada saat itu adalah normal. Dari hasil
pengetesan di laboratorium ini diharapkan sistem sudah bisa digunakan untuk
pengetesan di gunung api yang sesungguhnya. Setelah dilakukan pengetesan dalam
skala laboratorium, selanjutnya dilakukan pengetesan di lapangan gunung api yang
sesungguhnya yaitu di Gunung Tangkuban Parahu. Pengambilan data pengetesan
skala pada Gunung Tangkuban Parahu dilakukan dengan mengambil data selama 5
hari pada waktu pagi, siang dan sore hari. Dalam pengujian data pada gunung
Tangkuban Parahu menunjukkan data sensor suhu kondisi normal yang berkisaran
29-30 oC (data pagi), 24-25 oC (data siang), 25-26 oC (data sore). Sedangkan
konsentrasi SO2 berkisaran 0-0,000075 ppm (data pagi), 0-0,000083 ppm (data
siang), 0-0,000973 ppm (data sore). konsentrasi CO2 dengan berkisaran 0-0,009915
ppm (data pagi), 0-0,152869 ppm (data siang), 0-0,052869 ppm (data pagi),
kegempaan dengan frekuensi hampir nol (dalam Hz) dengan lingkaranan sumbu x,
y dan z masing-masing (0,082604; -0,01532; 0,01279), kemiringan tanah hampir
nol perubahan dengan sumbu x, y dan z masing-masing (0,227527; 0,213157; -
9,41243) m/s2
. Dalam pengembangan logika fuzzy untuk menganalisis dan
menentukan status gunung api pada sensor. Berdasarkan suhu yang dideteksi oleh sensor suhu, sedangkan parameter input lainnya diberikan secara internal maupun
eksternal dengan sensor terkait. Parameter tersebut dapat menentukan peringatan
(normal, waspada siaga dan awas) yang sesuai. Hasil warning dapat masuk ke
sistem kontrol berikutnya untuk menganalisis dan menentukan status gunung api
yang terjadi perubahan pada sensor. Dari input sistem menyatakan bahwa kondisi
dalam keadaan normal yang dinyatakan dengan nilai crisp value sebesar 25% atau
dengan menunjukkan status gunung api dikategorikan normal, sehingga kondisi
gunung berapi tidak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas yang sifatnya
signifikan. Dalam hal ini tidak adanya peningkatan suhu di sekitar kawah, tidak ada
penurunan tingkat kemiringan tanah dan tidak terjadi gempa tremor.