digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian terletak pada Aru Trough, lepas pantai Papua Barat, diantara Kepulauan Aru dan Kepulauan Kai. Zona kolisi bagian baratlaut kerak kontinen Australia dengan Busur Banda membentuk zona deformasi yang kompleks. Rangkaian sabuk lipatan-anjakan berkembang di Busur Banda Luar, termasuk diantaranya Pulau Timor, Tanimbar, Kai, dan seram, dan sistem Trough yang terbentuk tepat di bagian depan dari sabuk lipatan-anjakan. Stratigrafi daerah penelitian, berdasarkan interpretasi data bawah permukaan berupa data seismik dan data sumur, dapat dibagi menjadi lima horison, yaitu horison dasar laut, horison A (setara dengan Pliosen Awal), horison B (setara dengan Miosen Tengah), horison C (setara dengan Oligosen Awal), dan horison D (setara dengan Kapur Akhir). Pemetaan horison menghasilkan peta struktur waktu yang menunjukkan pola struktur yang mendominasi di daerah penelitian berarah utara-selatan hingga timurlaut-baratdaya dan barat-timur. Sesar-sesar anjak di bagian barat daerah penelitian memiliki pola relatif utara-selatan dengan kemiringan sesar ke arah barat. Sesar-sesar normal memiliki pola utara-selatan hingga timurlaut-baratdaya yang mengontrol distribusi sedimen sejak Pliosen Akhir hingga saat ini yang dapat dilihat dengan jelas pada peta isochron. Sesarsesar mendatar memperlihatkan geometri flower structure, secara umum memiliki arah barat-timur hingga timurlaut-barat daya yang membuktikan keberadaan zona sesar Tarera-Aiduna. Berdasarkan rekonstruksi palinspastik, evolusi struktur pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu: passive continental margin (Kapur Akhir – ii Miosen Tengah), foreland basin (Miosen Akhir – Pliosen Awal) dan pull-apart basin (Pliosen Akhir – Resen). Pull-apart basin pada daerah penelitian mulai terbentuk pada Pliosen Akhir diakomodasi oleh pergerakan sesar Tarera-Aiduna bersamaan dengan perkembangan ke arah timur dari zona sesar anjak akibat kolisi kerak kontinen Australia dengan Busur Banda.