digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Pascale Ramadhan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Pencemaran udara ambien akibat particulate matter (PM) merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi Indonesia. Dalam riset ini dilakukan karakterisasi dua jenis partikulat udara, yaitu partikulat halus (PM2,5) dan partikulat kasar (PM2,5-10). Sampel udara 24 jam diperoleh menggunakan Gent Sampler dan SuperSASS dengan filter polikarbonat dan teflon. Karakterisasi SEM dan EDX dilakukan untuk mendapatkan morfologi dan komposisi unsur PM2,5 dan PM2,5-10 pada udara ambien di 12 kota di Indonesia. Diperoleh hasil EDX komposisi PM2,5 daerah rural dan urban memiliki bentuk yang sama (irregular) namun berbeda ukuran dan jarak antar partikel. Dari daerah urban diperoleh dominan kumpulan partikel berukuran 5 µm dengan komposisi kimia terdiri dari Pb, Al, Si, S, K, Ca, yang menunjukkan sumber antropogenik. Adapun dari daerah dekat laut diperoleh partikulat bulat pada PM2,5 dan lapisan bercak non-homogen pada PM2,5-10 dimana sebagian besar berasal dari garam laut yang ditandai dengan terdeteksinya unsur Na dan Cl. Pada daerah PLTU diperoleh kumpulan partikel PM2,5 berukuran 1 µm dengan bentuk amorf yang berasal dari abu terbang. Sementara pada daerah industri Surabaya, PM2,5 memiliki bentuk berupa bongkahan kumpulan partikel melebihi 10 µm yang bersumber dari debu tanah serta Pb dengan konsentrasi yang cukup tinggi, 3,58%, yang berasal dari kegiatan industri. Morfologi PM2,5 dari peristiwa kebakaran hutan diketemukan dalam bentuk kumpulan partikulat halus berukuran 1 µm dengan komposisi utama S dan K, adapun pada gunung meletus menunjukkan kumpulan kristal batuan berukuran kurang dari 1 µm yang berasal dari abu vulkanik dengan komposisi utama berupa crustal elements. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karakterisasi menggunakan SEM dan EDX mampu digunakan dalam analisis profil partikulat sehingga diharapkan menjadi data dukung dan referensi bagi pembuat kebijakan dalam menangani masalah pencemaran udara di Indonesia.