digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TA PP NIGEL DI ODESSA 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Rasa Bersalah dalam kasus tertentu dapat menghalangi manusia untuk berpikir jernih, salah satu nya adalah disebabkan oleh tragedi tertentu yang menimpa individu. Seperti trauma masa kecil akibat penuh dengan ketatnya aturan, hukuman yang keras baik dari kelompok atau individu di sekitar lingkungannya, ataupun mengalami kegagalan yang cukup signifikan dalam perjalanan hidup. Pengalaman terhadap kejadian-kejadian seperti contoh tersebut memunculkan rasa bersalah berlebihan yang dapat merusak diri. Karya seri ini secara simbolik mampu menggambarkan situasi pikiran yang tertutupi oleh rasa bersalah dalam aspek kehidupan manusia. Menggambarkan objek yang sama dari karya ke karya yang merepresentasikan aspek kehidupan tertentu dalam pola pikir manusia yang terganggu oleh rasa bersalah. Karya ini diharapkan berguna untuk menjadi pembelajaran bahwa rasa bersalah akan terus menghantui individu jika manusia tidak bangkit dari pikiran tersebut. Untuk memvisualisasikan rasa bersalah tersebut, penulis menggunakan pendekatan simbolik, yaitu dengan menggunakan objek keseharian berupa pintu. Karya seri ini menghasilkan variasi bentuk simbolik benda dengan makna untuk membatasi rasa bersalah dalam diri penulis. Selain itu, penulis juga menggunakan medium soft pastel untuk menggambarkan rasa bersalah penulis. Penulis menggunakan medium soft pastel karena mampu menampilkan bentuk motion blur dengan warna-warna yang gelap. Di sisi lain penulis juga mempunyai kecenderungan untuk memakai barang keseharian sebagai bahasa visual penulis. Benda yang dipilih akan menjadi visual simbolik yang akan terus berada di karya-karya ini. Motion blur juga hadir sebagai bahasa visual yang juga terus hadir dalam karya-karya seri ini. Keberhasilan karya dapat di buktikan melalui bagaimana representasi dengan barang yang digunakan sebagai simbol bisa dipikirkan secara rasional. Karena karakteristik benda yang sama dengan bentuk yang berbeda-beda akan memunculkan ciri dan makna visual yang berbeda. Melalui representasi, diharapkan bisa menghubungkan dan memvisualisasikan rasa bersalah dengan aspek kehidupan manusia melalui sebuah objek still life