abstrak mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi cover mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi bab 1 mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi bab 2 mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi bab 3 mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi bab 4 mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi bab 5 mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi bab 6 mirna m 22006004.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Studi mineralisasi endapan hidrotermal di daerah Cupunegara, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa
Barat, dilakukan untuk mengetahui karakteristik mineralisasi sebagai pendekatan dalam
menyusun model mineralisasi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penyusunan
program eksplorasi secara umum.
Batuan andesit merupakan host rock dari mineralisasi di daerah penelitian. Struktur geologi yang
berkembang didominasi oleh arah baratlaut-tenggara. Perkiraan pola ekstensi berdasarkan analisis
kelurusan menunjukan arah yang berkesesuaian dengan arah umum urat yaitu pada arah
timurlaut-baratdaya. Mineralisasi yang berkembang berupa sistem urat masif melalui proses
cavity filling. Urat kuarsa memiliki arah umum N40oE/60oE; N220oE/ 35o; dan N280E/75o dengan
ketebalan bervariasi antara 10 - 50 cm. Alterasi yang berkembang terdiri dari alterasi silisifikasi,
argilik dan propilitik. Berdasarkan data geokimia dan keberadaan mineral alterasi menunjukan
tendensi alterasi adularia – sericite. Mineral yang dapat diidentifikasi didominasi oleh sfalerit,
pirit, gutit dengan gangue mineral berupa kuarsa. Fluida hidrotermal memiliki karakteristik netral
sampai alkalin dengan temperatur antara 180oC – 250oC dan salinitas berkisar antara 0,9 eq wt %
NaCl s/d 2,2 eq wt % NaCl. Berdasarkan karakteristik tersebut maka mineralisasi yang
berkembang di daerah penelitian merupakan endapan epithermal low sulfidation.