digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23220310 Nadya Glaudira.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Logam seperti tembaga dan aluminium banyak digunakan dalam pembuatan antena karena nilai konduktivitasnya yang tinggi memberikan efektivitas pelindung tinggi dan loss yang rendah pada antena. Namun, kelemahan logam yaitu memiliki berat yang tinggi, biaya produksi yang relatif mahal dan ketahanan korosi yang buruk. Oleh karena itu, muncul alternatif untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan mengganti bahan antena logam murni menggunakan bahan abs dengan teknik 3d printer dilapisi logam tembaga menggunakan teknik elektroplating. Dengan bobotnya yang ringan, biaya fabrikasi rendah, bersifat kaku, konduktivitas termal dan listrik yang tinggi serta tahan dari korosi diharapkan pembuatan antenna non logam ini sebagai alternatif yang baik untuk antena berbahan logam murni dan memiliki kinerja bagus dengan dilihat dari hasil pengukuran parameter-parameter antena. Antena slot waveguide pada frekuensi S-band ini digunakan untuk aplikasi radio detection and ranging (radar) ketika memindai target. Pemilihan slot waveguide dalam merancang array ini merupakan bagian yang sangat penting sehingga dapat mengakomodir kebutuhan aplikasi radar yaitu memiliki gain yang besar, bandwidth lebar dan power handling yang tinggi. Pada perancangan antena ini menggunakan frekuensi kerja 2.9 GHz sampai dengan 3.1 GHz dengan desain dan simulasi menggunakan software CST. Perancangan antena slot waveguide ini memenuhi spesifikasi utama yang diharapkan dengan s11 < -10 dB, gain > 15dB dan return loss < - 10dB. Sesuai simulasi yang dilakukan bahwa hasil parameter antena komposit dibandingkan dengan logam murni relatif sama. Diharapkan untuk pengembangan di masa yang akan datang antenna komposit ini sama bahkan melebihi kinerja baik antenna logam murni.