digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Siva Fauziyya
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Desa wisata merupakan kawasan perdesaan yang terintegrasi dengan daya tarik wisata, fasilitas wisata, fasilitas umum, dan struktur kehidupan masyarakat beserta tata cara dan tradisi yang berlaku di dalamnya. Desa wisata berpotensi besar untuk menyumbang pendapatan negara dan mengurangi tingkat pengangguran. Saat ini desa wisata menjadi prioritas pengembangan bagi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga sedang mengembangkan Kabupaten Sukabumi menjadi daerah pariwisata yang memanfaatkan sumber daya setempat dan kearifan lokal, salah satunya adalah Desa Wisata Cisande yang meraih penghargaan 50 desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. Desa Cisande masih belum mengembangkan potensinya secara maksimal untuk menarik lebih banyak pengunjung, dan ketersediaan fasilitas yang masih terbatas. Meskipun begitu, data kunjungan tahun 2021-2022 mencatat lebih dari 3000 pengunjung berwisata ke Desa Cisande. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Daya Tarik Wisata Desa Cisande dan potensi yang ada, mengukur tingkat kepuasan pengunjung, mengetahui tingkat penerimaan masyarakat, dan faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan apa saja yang perlu diperbaiki. Penelitian ini menggunakan metode berjalan (walking), observasi langsung, wawancara dengan narasumber kunci, dan kuisioner untuk memperoleh data dari responden. Data kuisioner akan dihitung menggunakan CSI atau Customer Satisfaction Index dan dipetakan menggunakan IPA atau Importance Performance Analysis. Desa Cisande memiliki daya tarik wisata berupa agrowisata di area persawahan dan kegiatan yang berkaitan dengan edukasi pertanian ataupun aktivitas petualangan. Desa Cisande berdekatan dengan daya tarik wisata di desa-desa sekitar di Kecamatan Cicantayan, Kecamatan Cisaat, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Kadudampit yang bisa saling melengkapi dan menguatkan Daya Tarik Wisata masing-masing desa. Masyarakat umumnya sangat mendukung pengembangan desa wisata meskipun belum semua berperan aktif dan keuntungan yang dirasakan belum merata. Umumnya pengunjung yang berasal dari rombongan sekolah merasa puas setelah berwisata di Desa Cisande. Hal-hal yang menjadi prioritas untuk perbaikan adalah kamar mandi, kebersihan lokasi, dan lahan parkir. Beberapa pengunjung dan masyarakat setempat menginginkan adanya diversifikasi kegiatan di Desa Cisande seperti permainan tali dan wahana permainan khusus anak. Beberapa daya tarik wisata di desa lainnya umumnya adalah wisata alam dan wisata UMKM. Oleh karena itu, rekomendasi pengembangan di Desa Cisande dapat melengkapi kekosongan tema wisata di Kecamatan Cicantayan, seperti agrowisata organik. Rekomendasi pengembangan Desa Wisata berbasis Masyarakat di Desa Cisande mengangkat tema edukasi pertanian organik, pola hidup sehat, dan kesehatan lingkungan. Segmentasi yang diutamakan adalah anak sekolah dan keluarga, meskipun terdapat kemungkinan wisatawan berasal dari berbagai kalangan dan berbagai rentang usia. Rekomendasi yang diberikan berupa penambahan atraksi seperti penambahan paket wisata, fasilitas, penataan lanskap, dan rencana program harian hingga kalender tahunan.