Perpustakaan Digital ITB

Alam semesta merupakan kesatuan benda dan mahkluk yang bergerak secara harmonis. Spiritualitas penulis berpusat pada kepercayaan bahwa manusia dan semesta terhubung melalui partikel energi dasar yang sama. Penulis senantiasa memanifestasikan hubungan dengan semesta melalui proses berzikir, menyebut secara berulang dan berserah diri. Sejalan dengan konsep spiritualisme kontemporer dimana nilai spiritualitas dengan pemikiran rasional melebur. Kesadaran dan pengalaman ini mengantarkan penulis untuk bertanya tentang bagaimana spiritualitas tersebut dapat tertuang dalam sebuah karya seni. Penyederhanaan wujud partikel alam sebagai titik dipilih penulis dengan dilandasi teori formalisme yang dikomposisikan sesuai dengan narasi karya. Penulis membuat karya dwimatra yang proses pembuatannya menggunakan cukil linoleum. Visual titik dibuat secara repetitif di atas linoleum dengan teknik punching sebagai proses manifestasi penyatuan bentuk unsur rupa terkecil hingga menjadi bentuk tingkatan yang lebih tinggi sebagai representasi kesetaraan semua objek pembangun alam semesta, kemudian dibalur tinta hitam sebagai bentuk penyerahan diri. Dari kumpulan titik terbentuk elemen geometris seperti garis dan lingkaran yang dikomposisikan sesuai narasi yang ada di dalam karya.