digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Amira Aminatuzzahra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak pada aspek lingkungan, terutama persampahan. Terdapat timbulan sampah yang meningkat dari kondisi sebelumnya, terutama sampah Alat Pelindung Diri (APD). Pada umumnya, sumber sampah APD ditimbulkan dari fasilitas kesehatan. Namun saat ini, APD adalah kebutuhan seharihari bagi masyarakat untuk menurunkan tingkat penularan virus. Hal tersebut menyebabkan peningkatan sampah APD pada skala rumah tangga. Sampah APD perlu ditangani dengan penanganan khusus dan pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait. Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah APD menjadi penting untuk dikaji. Selain itu, studi terkait hal tersebut masih minim di Indonesia. DKI Jakarta dipilih menjadi wilayah studi karena merupakan kota terbesar, sekaligus episentrum COVID-19 sejak awal pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah APD rumah tangga di DKI Jakarta dan merumuskan strategi peningkatannya. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 421 responden secara daring. Metode analisis asosiasi, PLS-SEM, dan deskriptif kualitatif dengan konsep Environmental Management Measurement digunakan dalam rangka menganalisis data yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik demografis yang memengaruhi intensi dan perilaku pengeloalan sampah APD adalah usia, status pernikahan, dan tingkat pendidikan. Selain itu, ditemukan juga bahwa sikap, persepsi kontrol perilaku, norma pribadi, identitas lingkungan, serta pengetahuan dan kesadaran lingkungan, memengaruhi intensi masyarakat untuk mengelolaa sampah APD secara signifikan, baik secara langsung maupun tidak. Sementara itu, persepsi terhadap intervensi pemerintah memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku pengelolaan sampah APD rumah tangga. Namun, masih ditemukan kesenjangan antara intensi dan perilaku pengelolaan sampah APD rumah tangga di DKI Jakarta. Studi ini juga merumuskan tiga instrumen strategi peningkatan perilaku berkelanjutan terkaitpengelolaan sampah melalui instrumen ekonomi, regulasi, dan suasif