ABSTRAK Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB1 Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB2 Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB3 Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB4 Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB5 Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Wiwit Astari
PUBLIC Irwan Sofiyan
Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) merupakan salah satu taman nasional yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan memiliki ciri khas yang unik. Dusun Meliau yang terletak di Desa Melemba merupakan salah satu Dusun yang berada di dalam dan sekitar TNDS yang sebagian wilayahnya termasuk dalam Zona Pemanfaatan Tradisional. Masyarakat yang tinggal di Dusun Meliau merupakan masyarakat adat Dayak Iban. Selain karena kearifan lokalnya, ekosistem danau, sungai, dan rawa juga bukit yang berada di Dusun Meliau menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat lokal maupun mancanegara untuk berwisata. Sehingga, pada tahun 2015 dibentuklah Kelompok Pengelola Pariwisata (KPP) oleh Pemerintah Desa untuk mengelola ekowisata Dusun Meliau yang diberi nama KPP Kaban Mayas dan pada tahun 2017 dikeluarkan Peraturan Desa Melemba tentang Pengembangan Ekowisata yang berpusat di Dusun Meliau. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dusun Meliau terus meningkat. Namun, pengembangan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana, juga manajemen bisnis dari ekowisata Dusun Meliau ini belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kelayakan pengembangan ekowisata, kelayakan finansial, dan modal masyarakat adat, serta menggambarkan kinerja model bisnis ekowisata, dan menganalisis strategi pengelolaan ekowisata Dusun Meliau. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi lapangan, dan kuesioner. Analisis data yang digunakan antara lain kelayakan pengembangan ekowisata, kelembagaan dan stakeholder, analisis aset atau modal masyarakat, kelayakan finansial, Business Model Canvas, dan analisis strategi dengan metode SWOT, QSPM dan Blue Ocean Strategy. Hasil dari analisis potensi dan kelayakan pengembangan ekowisata memiliki presentase 70% yang berarti Ekowisata Dusun Meliau layak untuk dikembangkan, analisis kelayakan finansial juga menunjukkan ekowisata Dusun Meliau dinilai layak, dan modal masyarakat adat yang tertinggi adalah modal sumber daya alam. Business Model Canvas (BMC) menunjukan dalam aspek Value Proportion yang ditawarkan Ekowisata Dusun Meliau adalah keindahan alam, sungai, dan
bukit, adat istiadat, atraksi wisata dan penelitian. Key Resources yang dimiliki adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana, sehingga key activities yang dilakukan adalah pelayanan, pemeliharaan, dan perawatan pada fasilitas wisata, pelatihan untuk anggota dan masyarakat, serta pertemuan rutin dengan pemerintah desa juga lembaga adat. Key Partnership dalam pengelolaan Ekowisata Dusun Meliau melibatkan Masyarakat, Pemerintah Desa, Lembaga Adat, Taman Nasional Danau Sentarum, NGO, dan KPP Bunga Anggrek. Customer Segment adalah wisatawan lokal dan mancanegara, dengan Channels atau distribusi informasi yang dilakukan KPP Kaban Mayas masih mengandalkan word to mouth, pameran, dan promosi melalui agen travel dan brand alat pancing dan untuk menjaga hubungan dengan pengunjung atau Customer Relationship, KPP Kaban Mayas membuat komunitas memancing dan menyediakan wadah untuk wisatawan memberikan testimoni. Cost Structure atau biaya dikeluarkan untuk biaya operasional, upah masyarakat, pelatihan, dan bagi hasil. Aset atau Revenue stream atau pendapatan ekowisata Dusun Meliau berasal dari paket wisata.Terdapat enam strategi utama yang perlu dilakukan untuk pengembangan SDM, sarana dan prasana, juga manajerial ekowisata Dusun Meliau antara lain, mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas anggota KPP Kaban Mayas dan masyarakat, pengajuan dana untuk sarana dan prasarana, aksesibilitas dan radio komunikasi, meminta bantuan untuk pengurusan PB-PJWA atau izin usaha, pengemasan paket dan harga tiket yang berbeda untuk wisatawan lokal dan mancanegara, pengajuan perbaikan listik juga sinyal, dan mengadakan pertemuan adat secara rutin untuk seluruh masyarakat terkait keberjalanan ekowisata dan kebersihan lingkungan. Sehingga, pada hasil BMC ekowisata Dusun Meliau masa depan, strategi prioritas yang harus dilakukan ada pada blok Value Proportion, Key Resources, Key Activities, dan Key Partnership.