COVER Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Naila Ufaira
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam mengatasi keberhasilan rehabilitasi lahan yang tergolong rendah,
penting untuk mengetahui kondisi tanah sebagai media tumbuh sebelum menyusun
rancangan restorasi. Kapasitas tanah untuk memperkaya tanaman alami bergantung
pada tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu karakteristik fisik, kimia, dan
biologis tanah. Sebagai penyandang status taman buru, Taman Buru Masigit
Kareumbi (TBMK) termasuk dalam kawasan hutan konservasi. Pemanfaatan dan
aktivitas yang dilakukan di dalam kawasan tersebut harus menunjang kegiatan
konservasi, namun masih ditemukan kerusakan pada area target restorasi sehingga
terdegradasi menjadi padang rumput. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kondisi tanah pada area perancangan sebagai upaya untuk mengoptimalkan
keberhasilan restorasi hutan dan identifikasi potensi pemanfaatan agen biologis
untuk memperbaiki kondisi tanah tersebut. Dilakukan pengambilan sampel tanah
dan analisis laboratorium untuk analisis karakteristik fisik dan kimia tanah.
Parameter fisik yang diamati adalah bobot isi, tekstur tanah dan suhu tanah.
Parameter kimia yang diamati adalah pH, unsur hara karbon, nitrogen, dan fosfat,
dan kapasitas tukar kation. Hasil analisis dari tiap parameter menunjukkan bahwa
karakteristik fisik dan kimia tanah pada area target restorasi secara umum
memenuhi kapasitas untuk menunjang pertumbuhan tanaman, kecuali kandungan
unsur haranya. Hasil analisis kandungan fosfat tanah menunjukkan jumlah unsur
hara fosfat yang tergolong sangat rendah dan hal ini berpotensi mengganggu
pertumbuhan tanaman. Pemanfaatan agen biologis, salah satunya phosphate
solubilizing microorganism (PSM) dapat membantu meningkatkan kadar fosfat
tanah secara alami dengan mekanisme utama melepas fosfat yang terjerap ion
mineral. Kelompok PSM yang direkomendasikan adalah bakteri bersama dengan
fungi mikoriza arbuskular.