digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rizki Saleh
PUBLIC Irwan Sofiyan

Struktur pemecah gelombang ambang rendah (PEGAR) telah dibuktikan dalam beberapa studi terdahulu menjadi salah satu opsi struktur pelindung pantai yang dinilai efektif dan ramah lingkungan. Selama pengoperasiannya, penting untuk dilakukan studi lebih lanjut untuk meninjau efektifitasnya dalam hal mereduksi energi gelombang yang datang atau secara umumnya sebagai penstabil garis pantai dari kondisi erosi. Dalam penelitian ini, evaluasi kinerja struktur PEGAR dilakukan melalui 3 (tiga) metode pendekatan di antaranya survei monitoring, perhitungan longshore sediment transport (LST) dan monitoring berdasarkan geographic information system (GIS). Lokasi penelitian berada di kawasan pantai Sukaria, Kab. Batang, Jawa Tengah. Secara kriteria lokasi, di lokasi penelitian sudah terdapat instalasi struktur PEGAR dengan model geotube yang dilakukan sejak tahun 2019 oleh Kementerian PUPR. Hasil survei monitoring menunjukkan bahwa kondisi struktur PEGAR di tahun 2022 secara fungsi telah mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena struktur mengalami proses settlement pada setiap tahunnya. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengukuran cross section pada area di belakang PEGAR diperoleh bahwa pasca instalasi hingga kondisi di tahun 2022 cenderung menunjukan penambahan elevasi ketebalan sedimen yang mengindikasikan bahwa area di belakang PEGAR mengalami sedimentasi. Selain itu, pembentukan area di belakang PEGAR juga dipengaruhi oleh perbedaan kondisi musim yang berlangsung di kawasan pantai. Saat musim barat area di belakang PEGAR cenderung mengalami sedimentasi sedangkan terjadi erosi pada saat musim timur. Jika mempertimbangkan kondisi LST, hasil menunjukkan bahwa kinerja PEGAR paling efektif berada pada saat musim barat dan efektifitas mengalami penurunan pada saat musim timur. Efektifitas kinerja PEGAR berdasarkan monitoring perubahan garis pantai untuk kondisi sebelum dan sesudah instalasi secara hasil menunjukkan bahwa sebelum instalasi area pantai cenderung terjadi erosi dengan laju erosi sebesar 3.52 m/tahun dengan kemunduran garis pantai sebesar 12.96 m pada tahun 2015 – 2019 sedangkan kondisi sesudah instalasi menunjukkan trend akresi dengan laju sebesar 5.97 m/tahun dengan kemajuan garis pantai sebesar 18.17 m pada tahun 2019 - 2022. Trend akresi yang diperoleh menunjukkan bahwa struktur PEGAR sebagai penstabil garis pantai memiliki kinerja yang positif.