Lapangan Srikandi adalah salah satu lapangan yang terletak di perairan Blok Toili bagian
Selatan Cekungan Banggai. Lapangan ini sudah terbukti menghasilkan minyak dan gas
dari reservoar batuan karbonat Formasi Tomori. Lapangan Srikandi memiliki kondisi
tektonik yang cukup kompleks berupa imbricated thrust fault, yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan zona rekahan. Reservoar karbonat pada umumnya memiliki
heterogenitas tinggi, sehingga menyebabkan hubungan antara porositas dan permeabilitas
yang tidak tunggal. Proses pengendapan dan setelah pengendapan memberikan pengaruh
yang signifikan pada hubungan porositas dan permeabilitas di batuan karbonat. Oleh
karena itu analisis karakteristik reservoar karbonat dan porositas sekunder (secondary
porosity) pada Formasi Tomori dilakukan dengan harapan dapat memilah hubungan
porositas dan permeabilitas (yang tidak tunggal) untuk menunjang strategi pengembangan
Lapangan Srikandi.
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengenalisis karakteristik reservoar
batuan adalah integrasi analisis fasies pengendapan, diagenesis, evaluasi petrofisika,
Petrophysical Rock Type (PRT) dan evaluasi porositas sekunder. Analisis fasies dan
diagenesis berfungsi untuk melihat lingkungan pengendapan serta pengaruhnya terhadap
rock type. Analisis Petrophysical Rock Type (PRT) berfungsi untuk mengklasifikasi
properti batuan dari hasil evaluasi petrofisika. Metode secondary porosity merupakan
metode lanjut dari evaluasi formasi yaitu untuk mengidentifikasi besar nilai dan jenis
secondary porosity yang bekerja di batugamping reservoar Formasi Tomori.
Dari analisis lithofasies diketahui bahwa batugamping pada Formasi Tomori di Lapangan
Srikandi dapat di klasifikasikan menjadi 8 lithofasies, yaitu Skeletal Coral Wackestone-
Packstone, Skeletal Foraminifera Wackestone-packstone, Skeletal Coral Algae
Wackestone-Packstone, Skeletal Foraminifera Wackestone, Skeletal Foraminifera Algae
Wackstone, Skeletal Miliolid Wackestone, Coral Grainstone dan Coal. Berdasarkan hasil
analisis fasies pengendapan, batugamping Formasi Tomori di Lapangan Srikandi
berasosiasi dengan Patch Reef, Inner Platform Interior dan Outer Platform Interior. Proses
diagenesis yang terjadi pada Lapangan Srikandi adalah compaction, cementation, dissolution dan fracture. Analisis thin section, menunjukkan bahwa Batugamping Formasi
Tomori di Lapangan Srikandi berada pada fase early to late diagenesis pada zona Marine
– Deep Burial Diagenesis.
Analisis properti batuan dilakukan dengan mengidentifikasi unit aliran (flow unit) dengan
pendekatan RQI (reservoar quality index) dan FZI (flow zone indicator). Setiap rock type
menunjukkan suatu hubungan antara porositas dan permeabilitas yang tercermin di dalam
nilai koefisian korelasi. Dari metoda FZI, didapatkan enam (6) rock type batugamping dan
satu (1) rock type untuk coal. Rock type tersebut dapat digabung menjadi 4 rock type
(RTC) berdasarkan jenis porositasnya. Hasil analisis properti batuan diketahui bahwa
masing-masing rock type dipengaruhi oleh jenis porositas yaitu porositas primer dan
porositas sekunder (vuggy-mouldic dan fracture) yang berkembang. Distribusi properti
reservoar dilakukan dengan hasil berupa peta persebaran petrophysical rock type, peta
persebaran porositas dan permeabilitas. Diharapkan peta tersebut dapat memberikan
kontribusi terkait strategi pengembangan lebih lanjut terkait reaktivasi sumur di Lapangan
Srikandi.