digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Karakterisasi reservoir saat ini merupakan hal yang penting dalam industri perminyakan. Hal ini diperlukan untuk membuat suatu prioritas, tindak lanjut dan rencana ke depan dalam pengembangan lapangan minyak secara ekonomis. Karakterisasi ini dapat dibuat berdasarkan kondisi geologi maupun produksi minyak yang berhubungan dengan recovery factor. Lapangan minyak Duri yang merupakan lapangan minyak dengan teknologi injeksi uap yang terbesar di Indonesia saat ini juga sudah menerapkan karakterisasi reservoir baik pada pengembangan area baru atau area yang sudah diproduksi untuk optimisasi produksi. Area-10 adalah bagian dari area pengembangan lapangan minyak Duri yang terletak di Cekungan Sumatra Tengah, dan merupakan daerah penelitian. Area ini berada di bagian utara lapangan minyak Duri dan mulai dikembangkan pada tahun 2001. Reservoir Rindu-1_3 dan Rindu-5 merupakan target utama injeksi dan produksi sementara reservoir Rindu-2, Rindu-3 dan Rindu-4 sangat tipis dan tidak ekonomis di area ini sehingga tidak dikembangkan. Perbedaan yang cukup mencolok terlihat pada respons panas yang lebih banyak dijumpai pada area dengan reservoir Rindu-5 sementara reservoir Rindu-1 belum menunjukkan respons panas yang cukup baik. Padahal reservoir Rindu-1 dilakukan injeksi terlebih dahulu. Deskripsi kedua reservoir tersebut ditentukan dengan menggunakan data batuan inti dan pembagian menjadi empat unit fasies (channel, len shale, marine shale dan lag/tight) serta mengaplikasikan konsep stratigrafi sikuen. Analisis juga dilakukan dengan mengintegrasikan data properti batuan terutama permeabilitas yang menjadi peran utama dalam proses injeksi, dan penyebaran panas yang dipantau dari temperatur kepala sumur produksi, temperatur log dan sesimik 4 dimensi. Dengan semua data yang sudah terintegrasi dapat dievaluasi untuk memperoleh karakterisasi reservoir sehingga dapat diprediksi zona yang membutuhkan injeksi uap lebih besar. Pada akhirnya akan ditindak lanjuti dengan melakukan langkah untuk meningkatkan injeksi uap pada zona yang jelek dan mengurangi atau menjaga kestabilan injeksi uap pada zone yang bagus.