digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Zakka Izzatur Rahman Noor
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak pada meningkatnya kebutuhan manusia akan energi, terutama energi listrik. Saat ini, pertumbuhan populasi dan perubahan iklim mendorong minat dan investasi baru dalam sumber energi terbarukan untuk menyediakan akses pada energi yang andal dan berkelanjutan. Salah satu sumber energi terbarukan dengan potensi yang sangat besar di Indonesia adalah panas bumi atau geothermal. Dengan kemajuan teknologi geothermal, sumber bersuhu rendah dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dengan menggunakan organic rankine cycle (ORC). Penggunaan sumber geothermal bersuhu rendah dapat menjadi solusi energi listrik bagi daerah-daerah di Indonesia yang letaknya masih jauh dengan pembangkit listrik murah. Pada penelitian ini, dilakukan studi pembuatan pembangkit ORC geothermal dengan lokasi penelitian di Tulehu, Maluku. Adapun sumber yang digunakan yaitu sumur eksplorasi TLU-01 dengan karakteristik geothermal fluid nya yaitu tekanan 3 bar, temperature 133.5° C, dan debit 238.89 kg/s. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan preheater dan recuperator dapat meningkatkan efisiensi pembangkit, dengan efisiensi tertinggi yang didapatkan yaitu 12,6% dan daya yang dihasilkan sekitar 1800 kW. Desain pembangkit dengan efisiensi tertinggi menggunakan fluida kerja R245FA dengan temperature maksimal 133.5 °C, tekanan maksimal 9 bar, tekanan minimal 1.85 bar, dan mass flow rate fluida kerja sebesar 65.5 kg/s. Sedangkan biaya per-kWh pembangkitan dengan sistem tersebut adalah Rp. 1093.94, atau 64% lebih rendah dibandingkan dengan BPP Maluku daerah Ambon.