Dunia konstruksi selalu menarik untuk diikuti karena perkembangan teknologi
konstruksi di Indonesia semakin maju dan berkembang, khususnya di bidang
digitalisasi konstruksi. Meski di luar Indonesia, teknologi konstruksi sudah memasuki
era digitalisasi, namun di Indonesia sebagian besar masih menggunakan gaya lama
dalam berbisnis. Karena pembangunan sedang dilakukan, teknologi juga harus
ditingkatkan untuk memfasilitasi pembangunan di Indonesia dan bersaing dengan
negara maju lainnya. Persaingan di era digitalisasi konstruksi tidak hanya terjadi antar
negara tetapi dalam satu negara tepatnya business to business.
Oleh karena itu, penulis ingin merancang perencanaan skenario agar perusahaan dapat
bersaing di era industri 4.0 dengan meningkatkan teknologi konstruksi. Untuk
merancang rencana skenario Biro Arsitek dan Insinyur PT Sangkuriang, lingkungan
eksternal dan internal dianalisis menggunakan PESTEL, Porter's Five Forces, dan
Resource-Based View. Analisis eksternal dan internal dirangkum menggunakan
analisis SWOT dan diklasifikasikan sebagai faktor yang dapat dikendalikan dan tidak
dapat dikendalikan. Faktor-faktor yang diperoleh dari analisis tersebut kemudian
digunakan untuk menyusun perencanaan skenario yang dibagi menjadi lima tahap:
orientasi, eksplorasi, pembuatan skenario, pertimbangan opsi, dan integrasi. Metode
kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian
ini untuk mengumpulkan data terkait tantangan industri konstruksi saat ini dan masa
depan.
Empat alternatif strategis yang akan diterapkan perusahaan dalam menghadapi
tantangan yang tidak terduga di masa depan dikembangkan dengan menggunakan hasil
analisis dari perencanaan skenario. Rencana implementasi dikembangkan berdasarkan
setiap alternatif strategi dalam jangka panjang untuk tahun 2023 – 2028.