digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yunandaru Sahid Putra
PUBLIC Alice Diniarti

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan konsep Industri 4.0 dalam bentuk pengembangan sistem pemantauan aktivitas di Departemen Engineering industri kereta api. Industri manufaktur kereta api merupakan industri dengan ciri produksi Engineered to Order (ETO) dan One of a Kind Production (OKP) yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi, serta perubahan terjadi secara cepat dan dinamis. ETO adalah produk baru akan dibuat berdasarkan permintaan pelanggan. Sedangkan OKP adalah tiap produk yang dihasilkan akan selalu unik pada tiap proyeknya. Salah satu permasalahan yang akan diangkat adalah mengatasi keterlambatan penyelesaian dokumen produk terhadap jadwal perancangan yang sudah diatur sebelumnya. Dokumen produk adalah dokumen awal yang dibuat setelah menerima spesifikasi teknis dari pelanggan yang berisi dokumen deskripsi teknis, kalkulasi teknis, simulasi teknis dan gambar konsep. Dokumen produk akan dijadikan acuan untuk proses selanjutnya seperti pembuatan gambar desain, kontrak pembelian, hingga pembuatan dokumen instruksi kerja. Apabila terjadi keterlambatan pada dokumen ini akan menyebabkan proses selanjutnya juga mengalami potensi keterlambatan. Untuk mencegah hal tersebut proses pembuatan dokumen produk dipantau dengan cara memodelkan dalam dunia virtual. Model ini akan menerima umpan balik dari perubahan yang terjadi di lapangan, sehingga data yang tersimpan di dalam model dapat ditarik dan diproses agar menghasilkan informasi bermanfaat untuk memantau kemajuan proses yang sedang berjalan. Salah satunya adalah informasi mengenai progres pembuatan dokumen yang dapat digunakan untuk mengetahui dokumen apa yang sedang dan sudah selesai dikerjakan. Informasi lainnya adalah terkait mampu telusur dokumen yang berisi identitas dan waktu dokumen diselesaikan, serta mengetahui informasi kinerja karyawan yang membuat dokumen sehingga penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan secara objektif dan melalui data yang direkam oleh sistem. Pada akhirnya manajemen dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat berdasarkan sumber informasi yang sama dan transparan.