Perkembangan vorteks dikaitkan dengan adanya efek topografi maupun pelepasan
panas laten. Topografi dan panas laten dapat memengaruhi kestabilan atmosfer dan
berpotensi menimbulkan gangguan, seperti vorteks. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis peran keduanya terhadap pembentukan vorteks secara menyeluruh.
Penelitian ini menginvestigasi enam studi kasus perkembangan vorteks di Samudra
Hindia Bagian Timur menggunakn energy budget untuk menganalisis
perkembangan vorteksnya dan mekanisme pembentukan vorteks dianalisis lebih
lanjut dengan simulasi numerik. Data yang digunakan yaitu NCEP-FNL. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa vorteks di Samudra Hindia Bagian Timur ini
berhubungan dengan ketidaksetimbangan yang bermula dari level bawah sehingga
menyebabkan adanya gangguan yang ditunjukkan oleh adanya vortisitas bernilai
negatif dan terbentuklah vorteks. Pada simulasi numerik yang memainkan peran
topografi dan panas laten, menunjukkan bahwa peran topografi Sumatera lebih
dominan untuk pembentukan vorteks. Saat simulasi dijalankan dengan topografi
yang dihilangkan, hasil menunjukkan bahwa tidak ada vorteks yang terbentuk. Di
sisi lain, pelepasan panas laten memainkan peran penting dalam intensifikasi dan
perkembangan vorteks level bawah tersebut.