digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Berau Coal sebagai salah satu perusahaan besar penghasil batu bara di Indonesia akan membuka kembali pit yang telah selesai sebelumnya di Sambarata Mine Operation, yaitu Pit C2, yang dimana masih terdapat potensial cadangan batubara berupa produk premium Agathis. Produk premium tersebut diperlukan untuk di campur dengan produk lain yang memiliki kualitas yang lebih rendah yaitu produk batu bara dari Binungan Mine Operation. Pada kondisi Pit C2 sekarang, disposal untuk alokasi pembuangan material overburden memiliki jarak yang jauh dan terdapat biaya tambahan yang perlu dibayarkan karena penyesuaian tarif jarak terhadap jarak acuan kontrak. Untuk mengatasi masalah tersebut, terdapat skenario disposal jarak dekat yaitu skenario in pit dump. Dengan in pit dump terdapat efisiensi biaya yang dikeluarkan dari penyesuaian tarif jarak terhadap jarak acuan kontrak karena pengurangan jarak disposal. Sump H sebagai rencana area in pit dump kondisi sekarang dipenuhi oleh material sedimentasi dari aktifitas penambangan sebelumnya, dengan volume sekitar 1.2 juta kubik meter. Jadi, perlu dilakukan penanganan lumpur pada area Sump H untuk dijadikan area lokasi in pit dump. Salah satu skenario yang diajukan adalah penggunaan pompa lumpur, skenario tersebut lebih sesuai untuk kondisi sekarang karena dapat selesai lebih awal dibanding skenario lainnya, yaitu penanganan lumpur konvensional. Tetapi perlu dikaji dan evaluasi lebih lanjut terhadap analisis finansial dari skenario tersebut secara komprehensif. Untuk mendapatkan kelayakan finansial dari proyek ini, penelitian ini menggunakan analisis capital budgeting yang dimana parameter yang digunakan dikaji lebih lanjut menggunakan analisis sensitivitas dan analisis kemungkinan. Dari hasil analisis kelayakan finansial dari proyek pompa lumpur ini, menunjukkan bahwa proyek ini layak secara finansial dengan nilai NPV IDR 16.227.951.215,26, dengan IRR 43,08%, Payback Period 1,6 tahun, Discounted Payback Period 177 tahun dan nilai Profitability Index 1,7. Selain itu berdasarkan Simulasi Monte Carlo untuk analisis kemungkinan, didapat kemungkinan proyek ini gagal adalah 0%. Sehingga, dapat disimpulkan dari hasil analisis kelayakan finansial, proyek ini direkomendasikan untuk dijalankan oleh PT. Berau Coal untuk efisiensi biaaya yang dikeluarkan dari penyesuaian tarif jarak. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk opsi pembelian slurry pump daripada sewa untuk proyek yang lebih besar. Selain itu, untuk memastikan proyek berjalan dengan baik, penelitian metode manajemen operasional terbaik diperlukan untuk kontrol yang tepat dari proyek berjalan.