Pergerakan pesawat terbang meningkat setiap tahunnya sejalan dengan bertambahnya pertumbuhan penumpang. Akan tetapi, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, memberikan dampak yang luar biasa termasuk penurunan akan pergerakan pesawat. Bandara Fatmawati Soekarno, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu bandara yang berdampak akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data penumpang pada Bandara Fatmawati Soekarno, jumlah penumpang (demand) pada tahun 2010 - 2018 terus mengalami kenaikan, tetapi pada tahun 2019 - 2021 mengalami penurunan jumlah penumpang. Sehingga pada penelitian ini bertujuan meninjau tahapan pengembangan Bandar Udara Fatmawati Soekarno berdasarkan proyeksi pergerakan penumpang dan mempertimbangkan pengaruh pandemi Covid-19. Analisis pengembangan Bandar Udara Fatmawati Soekarno Provinsi Bengkulu direncanakan dalam jangka waktu 20 tahun, tahun 2022-2041. Fasilitas sisi udara eksisting pada bandar udara dievaluasi, kemudian dilakukan analisis pengembangan menggunakan bantuan software Simmod menghasilkan nilai ground delay time, departure queue time, dan runway occupancy time sebagai indikator kinerja. Setelah dilakukan evaluasi dan analisis, kemudian memilih alternatif pengembangan geometri dengan dan/atau tanpa penambahan komponen fasilitas airside berdasarkan indikator kinerja fasilitas airside yang menghasilkan nilai tingkat penundaan (delay) yang dapat ditoleransi berdasarkan peraturan FAA. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kapasitas jam puncak pada Bandar Udara Fatmawati Soekarno sebanyak 48 operasi/jam dengan annual service volume (ASV) sebanyak 67.680 operasi/tahun. Hasil evaluasi fasilitas airside eksisting tahap 1 pada tahun 2025, berupa perpanjangan menjadi 2.600 m dan tahap 2 pada tahun 2038 dilakukan pengaturan konfigurasi aircraft stand pada apron menjadi nose in dengan 11 aircraft stand berdimensi apron 475 x 80 m. Hasil analisis tahapan pengembangan didapatkan pada tahap 1 tahun 2024 merupakan kondisi eksisting, dan tahap 2 pengembangan tahun 2038 berupa penambahan parallel taxiway.