Lokasi studi prilaku tanah berlokasi pada salah satu ruas Tol Balikpapan –
Samarinda di Kalimantan Timur. Pada lokasi tersebut telah teridentifikasi adanya
lapisan soft soil dengan kedalaman compressible layer hingga 14 m. Lokasi tersebut
telah ditangani dengan metode perbaikan tanah lunak berupa kombinasi desain
vacuum + surcharge (2-3 m), Hasil monitoring piezometer telah menunjukan Pore
Water Pressure telah terdisipasi seluruhnya. oleh karenanya pelaksanaan vacuum
dinyatakan telah selesai. Namun, saat perkerasan jalan dilaksanakan terjadi retak
memanjang hingga pada akhirnya dilakukan perkuatan lateral dengan pemasangan
baris borepile (soldier pile). Ruas tersebut telah selesai dilaksanakan dan
dioperasikan, namun monitoring pengamatan lapangan menunjukan masih terjadi
penurunan pada lokasi yang sama dengan garis retakan saat sebelum dilakukan
perkuatan borpile. Untuk memodelkan kondisi lapangan, dilakukan metoda Analisa
balik sebagai kondisi awal dengan nilai factor keamanan sama dengan 1 atau
disebut kondisi kritis, parameter tanah yang digunakan untuk memodelkan kondisi
tersebut merupakan parameter tanah hasil pengujian lab dan lapangan serta
dilakukan simulasi dengan menggunakan software elemen hingga untuk
mengkonfirmasi akurasi dari hasil lab tersebut. Untuk mendapatkan keakuratan
data dilakukan verifikasi Deformasi vertikal dan lateral dari hasil simulasi tersebut
terhadap hasil monitoring inklinometer. Model konstitutive yang digunakan untuk
studi prilaku tanah pada kasus ini adalah Mohr Coloumb, Soft Soil, dan Soft Soil
Creep. Hasil dari pada studi prilaku tanah ini menunjukan bahwa model konstitutif
Soft Soil Creep memperlihatkan hasil deformasi lateral yang lebih mendekati
dibandingkan model konstitutif lainnya. Untuk keperluan optimasi desain sangat
disarankan menggunakan advance parameter soil model seperti Soft Soil Creep atau
Soft Soil.