digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Bayu Satriawan
PUBLIC yana mulyana

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan artemisinin sebagai pengobatan pilihan untuk infeksi malaria oleh Plasmodium falcifarum. Senyawa ini digunakan bersama dengan satu atau lebih obat dalam paket terapi kombinasi artemisinin combination therapy (ACTs). Produksi secara semi sintetik merupakan salah satu alternatif yang potensial untuk memproduksi artemisinin. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan upaya peningkatan produksi amorfadiena melalui ekspresi heterolog jalur mevalonat pada B. subtilis. Namun, jalur bagian atas mevalonat masih belum bekerja secara optimal. Sehingga, diperlukan optimasi untuk meningkatkan ekspresi jalur bagian atas sebagai suplai produk intermediet mevalonat. Pada penelitian ini telah dilakukan kloning terhadap tiga gen kunci penyusun jalur mevalonat (atoB, mvaS, mvaA) yang disisipkan pada plasmid pDR111 dengan metode circular polymerase extension cloning (CPEC). Berdasarkan hasil analisis restriksi dan sekuensing kloning berhasil dilakukan. Hasil analisis pada SDS-PAGE ekspresi menunjukkan adanya ekspresi protein pada ukuran protein target atoB (40,35 kDa), mvaS (43,22 kDa) dan mvaA (46,18 kDa). Analisis metabolit dengan LC-MS/MS menunjukkan adanya metabolit mevalonat yang terbentuk pada kultur yang mengandung plasmid rekombinan.