digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Lucia Elizabeth Abygail
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikan Covid-19 sebagai pandemi global, efeknya telah beriak di setiap aspek masyarakat, termasuk ekonomi. Perusahaan mengubah tujuan mereka dan berkonsentrasi pada kemampuan teknologi informasi mereka untuk menghadapi ketidakpastian yang dibawa oleh pandemi ini ke dalam perekonomian. Cloud dan colocation akan diperlukan untuk mendukung operasi perusahaan dengan infrastruktur digital. Banyak penyedia layanan cloud terbesar di dunia berpikir untuk menciptakan wilayah cloud dalam batas-batasnya sebagai hasil dari potensi pengembangannya yang luar biasa. Cloudgear sebagai salah satu penyedia layanan cloud lokal Indonesia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan bisnisnya. Cloudgear memiliki portofolio layanan komprehensif yang terdiri dari Infrastructure as a Service (IaaS), Software as a Service (SaaS), Professional as a Software (PaaS), layanan profesional, dan layanan multi-cloud. Namun, berdasarkan wawancara awal dengan sepuluh cloud engineer dan spesialis di berbagai perusahaan, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa Cloudgear adalah penyedia layanan cloud lokal Indonesia. Oleh karena itu, tantangan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan brand awareness Cloudgear dengan merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Karena itu akan memperkuat merek Cloudgear dan mengembangkan keunggulan kompetitif untuk pertumbuhan perusahaan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi internal, eksternal Cloudgear, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi brand awareness, dan mengusulkan strategi pemasaran yang paling tepat dalam membangun brand awareness Cloudgear. Kondisi eksternal ditentukan oleh PESTEL, Lima Kekuatan Porter, Analisis Pesaing, dan Analisis Pelanggan. Kondisi internal dianalisis dengan Resource-Based View, VRIO, Value Chain Analysis, dan Current Integrated Marketing Communication. Kesadaran merek dipengaruhi oleh iklan, media sosial, dari mulut ke mulut dan publisitas. Dalam penelitian ini, periklanan, media sosial, word of mouth dan publisitas dianalisis apakah memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap brand awareness penyedia layanan cloud atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah masing-masing faktor tersebut berpengaruh positif terhadap brand awareness layanan cloud dengan melakukan analisis pelanggan. Kuesioner dibagikan kepada dua ratus sampel. Kemudian data diolah dengan SPSS menggunakan metode regresi linier berganda. Beberapa pengujian yang dilakukan terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji linearitas. Setelah data valid, reliabel, normal, dan linier, analisis dilanjutkan dengan melakukan regresi linier berganda. Hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing iklan, media sosial, word of mouth dan publisitas terhadap brand awareness penyedia layanan cloud. Uji determinasi menghasilkan variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh sebesar 50,1%. Pada saat dilakukan Uji F diperoleh hasil bahwa variabel-variabel tersebut jika diuji secara bersamaan atau simultan berpengaruh terhadap brand awareness layanan cloud. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang diusulkan untuk Cloudgear terkait dengan peningkatan periklanan, media sosial, dari mulut ke mulut dan publisitas untuk meningkatkan kesadaran merek mereka sebagai penyedia layanan cloud lokal Indonesia. Delapan strategi diusulkan dan tiga di antaranya disetujui oleh Cloudgear untuk diterapkan. Rencana implementasi juga tersedia dalam penelitian ini.