Paragon adalah perusahaan kecantikan lokal yang sudah melahirkan brand-brand market leader
di banyak kategori. Paragon berusaha menghasilkan produk kualitas terbaik dengan harga
terjangkau. Paragon memiliki kemampuan inovasi produk yang kuat, lebih dari 1.600 jenis
produk dan 11 brand kosmetik dan personal care telah di-launching. Paragon memiliki 41
jaringan distribusi di Indonesia termasuk di Malaysia dengan lebih dari sepuluh ribu karyawan
dan mitra.
Pandemi covid-19 sejak Maret 2022 menyebabkan pertumbuhan ekonomi menurun, termasuk
industri kecantikan. Di sisi lain, digitalisasi menyebabkan banyak brand-brand indie lahir. Dua
hal ini membuat kompetisi di industri kecantikan semakin tinggi. Oleh karena itu, Paragon
yang sudah unggul di inovasi produk selain perlu mengeksploitasi bisnis yang sudah berjalan
untuk bisa memenangkan kompetisi. Paragon juga perlu mengeksplorasi bisnis baru untuk
mempertahankan bisnis dalam jangka panjang.
Saat ini Paragon telah melakukan eksplorasi bisnis yang berjalan paralel dengan eksploitasi
bisnis. Sejak 2020 Paragon telah membentuk GCIO (Group Corporate Innovation Office)
untuk eksplorasi bisnis baru. Diharapkan, group eksplorasi bisnis ini bisa membuat startup di
dalam perusahaan. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini akan menganalisa bagaimana
kondisi eksisting Paragon dalam menjalankan eksplorasi bisnis, mengidentifikasi tantangan
yang muncul, serta memberikan rekomendasi solusi. Sehingga diharapkan dengan penelitian
ini bisa memperkuat proses inovasi perusahaan di Paragon dalam melahirkan bisnis-bisnis baru
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai para karyawan
(Paragonian) yang terlibat dalam eksplorasi bisnis. Di dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teori dan framework ambidextrous organization, corporate startup, dan open
innovation. Di dalam tesis ini akan mengulas mengenai kondisi eksisting, tantangan, solusi,
serta di akhir thesis ini akan dijelaskan mengenai implementasi plan dari solusi yang
ditawarkan.