digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

T. Berau Coal adalah sebuah perusahaan tambang batubara yang ada di Kabupaten Berau Kalimantan Timur, dimana salah satu site yang beroperasi adalah Sambarata Mine Operation dengan area penambangan Pit C2. Salah satu tantangan terbesar dalam dalam proses penambangan batubara Pit C2 adalah pengangkutan batubara dari pit / tambang ke lokasi peremukan batubara ( CPP ) dengan jarak rata-rata 10 Km. Latar belakang dari project ini adalah terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar pada pengangkutan batubara rata-rata 51 % setiap bulan pada periode Juli – Desember 2021. Fuel menjadi penyumbang sekitar 40% dari biaya operasional penambangan batubara di Pit C2 , sehingga hal ini menjadi beban kenaikan biaya dari perusahaan. Penyebab dari kenaikan ini adalah perubahan metode penambangan batubara menjadi double handling dimana penggunaan unit HD 775 ( Haul Dump seri 775 ) dari Pit ke ROM temporary, kemudian dari ROM temporary menggunakan DT 30 ton ke CPP. Dengan kondisi ini diperlukan pemilihan alat angkut batubara yang tepat, sehingga secara operasional penambangan bisa efektif, efisien, dan produktif khususnya dalam hal konsumsi bahan bakar Penulis menggunakan metode Simple Multi Atribut Rating Technique ( SMART ) dan Analytical Hierarchy Process ( AHP ). Dimana dalam AHP secara spesifik dibagi menjadi 3 Kriteria dan 6 sub Kriteria. Kriteria ini adalah Biaya, Keselamatan, dan Infrastruktur serta 6 sub criteria yang dipergunakan yaitu konsumsi bahan bakar, produktivitas, kapasitas vessel, jalan pengangkutan, jembatan timbang dan peralatan peremukan. Alternatif solusi disampaikan pada tahapan improvement dengan mengacu kepada bisnis proses penambangan batubara yaitu melalui pemilihan penggunaan unit dump truck kapasitas 30 ton, 45 ton, 60 ton dan 70 ton. Dari hasil analisa AHP maka didapatkan bahwa pengangkutan batubara yang optimal dari Pit C2 ke CPP di area Sambarata Mine Operation adalah dengan penggunaan unit Loadpro dengan kapasitas 60 ton. Dengan penggunaan unit DT 60 ton akan memberikan impact penurunan fuel ratio penambangan batubara menjadi 18.91 % / bulan ( $25,290 / bulan ).