COVER Moh Nur Abadi
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Moh Nur Abadi
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Moh Nur Abadi
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Moh Nur Abadi
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Moh Nur Abadi
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Moh Nur Abadi
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan
Survei pemetaan merupakan kegiatan pengukuran untuk mendapatkan data spasial.
Data hasil survei pemetaan dapat berupa koordinat titik-titik kerangka dan point
clouds. Survei pemetaan dapat dilakukan di atas maupun di bawah permukaan tanah.
Ruang bawah tanah adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang
keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Ruang bawah tanah dapat
dimanfaatkan sebagai perkantoran, gudang, hingga laboratorium penelitian, sehingga
aset-aset yang ada di dalamnya perlu dikelola dengan baik. Manajemen aset adalah
kegiatan mengelola suatu barang yang dimiliki, mulai dari perencanaan, pengadaan,
operasi, dan pemeliharaan. Gedung Pusat Riset dan Inovasi ITB merupakan salah satu
bangunan yang memiliki ruang bawah tanah yang menyimpan berbagai jenis aset.
Building Information Modeling (BIM) adalah representasi digital dari bentuk fisik
serta karakteristik fungsional dari sebuah objek. Representasi digital tersebut adalah
dalam bentuk model tiga dimensi dan terdapat informasi atribut yang melekat pada
setiap model objek. Building Information Modeling (BIM) dapat digunakan untuk
membantu pengelolaan aset di dalam sebuah bangunan, termasuk untuk bagian ruang
bawah tanah Gedung Pusat Riset dan Inovasi ITB, karena dengan metode BIM
memungkinkan penyematan banyak jenis informasi yang berkaitan langsung dengan
model aset.
Pada survei pemetaan, dilakukan pengukuran data titik-titik kerangka dasar dan data
point clouds. Koordinat titik-titik kerangka dasar digunakan untuk meregistrasikan
data point clouds agar terikat ke sistem koordinat global. Data point clouds sesudah
proses filtering dijadikan sebagai acuan untuk membuat model aset, karena telah bersih
dari noise. Pemodelan aset menggunakan metode scan-to-BIM dan parametric
modeling agar seluruh aset dapat dimodelkan walaupun tidak dipindai secara langsung.
Untuk kegiatan manajemen aset, setiap model diberi atribut yang mengacu pada
standar Industry Foundation Classes (IFC). Oleh karena itu, dilakukan analisis objekobjek
yang termasuk dalam kategori aset sehingga objek perlu dipindai. Selain itu,
dilakukan juga analisis mengenai susunan aset dalam setiap ruangan untuk
menentukan metode pemodelan yang digunakan.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa menggunakan teknik registrasi cloud to
cloud registration, dapat diperoleh point clouds yang terikat pada sistem koordinat
global. Penggunaan metode parametric modeling dapat digunakan untuk membuat
model 3 dimensi aset seluruh ruangan. Standar basis data informasi aset yang mengacu
pada IFC dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi manajemen aset karena
pengelolaan basis data dapat dilakukan di berbagai perangkat lunak yang berbeda.
Validasi secara visual dapat memeriksa kesesuaian bentuk dan warna antara model dan
objek aset yang sebenarnya.