digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Amanda Rizky
PUBLIC Alice Diniarti

Laksamana Cheng Ho (Zheng He), salah satu pendatang dari Cina yang memperkenalkan budayanya kepada bangsa Indonesia. Cirebon banyak memetik keuntungan dari ekspedisinya. Namun, tidak banyak peninggalan Laksamana Cheng Ho yang masih dilestarikan oleh Cirebon. Padahal Laksamana Cheng Ho telah banyak berkontribusi memberikan ilmu pengetahuan yang berguna untuk pelabuhan dan wilayah kerajaan di Cirebon, yang pada masa itu pelabuhan Cirebon dikenal sebagai Pelabuhan Muara Jati menjadi terkenal di seantero Jawa bahkan mancanegara. Melestarikan sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho dan peninggalannya di Cirebon dapat memperkaya khasanah kebudayaan bangsa Indonesia. Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan batik, karena Cirebon merupakan salah satu daerah penghasil batik yang terkenal dan ragam hias batik Cirebon banyak dipengaruhi oleh ragam hias dari Cina. Demi menciptakan tekstil yang bisa menceritakan perjalanan Laksamana Cheng Ho, maka akan digunakan sistem penggambaran Bahasa Rupa. Bahasa Rupa adalah salah satu sistem menggambar yang dianut oleh seni rupa tradisi Indonesia sejak zaman dahulu. Indonesia memiliki banyak peninggalan-peninggalan benda zaman dahulu yang mengandung Bahasa Rupa seperti gambar-gambar di gua, relief candi dan wayang beber. Bergabungnya batik kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho dan Bahasa Rupa akan menciptakan karya seni rupa kontemporer yang komunikatif dan memberikan nafas baru bagi tekstil Indonesia. Perancangan ini menghasilkan produk kain batik dengan ragam hias kisah perjalanan Laksamana Cheng Ho di Cirebon dengan sistem penggambaran Bahasa Rupa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan Metode Penciptaan Seni Kriya.