digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK David Carlos Xaverius Pardede
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - David Carlos Xaverius Pardede.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini berfokus pada salah satu komponen dalam satelit atau wahana antariksa, yaitu ADCS (attitude determination and control system), khususnya sensor bintang (star sensor). Sensor bintang adalah salah satu alat penentuan sikap untuk sebuah wahana antariksa dengan memanfaatkan posisi bintang secara visual pada field of view (FOV) tertentu, dengan mempertimbangkan berbagai variabel yang berpengaruh, seperti kecerahan bintang, kualitas kamera, katalog bintang, dan algoritma yang digunakan. Algoritma yang dimaksud adalah algoritma star centroiding, sebuah tahapan dalam star pattern recognition yang mendeteksi foto bintang dan menghitung posisi setiap bintang pada FOV tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan dua metode star centroiding yang telah ada, yaitu metode pusat gravitasi dan metode pembobotan pusat gravitasi, ke dalam bentuk pemrograman dengan bahasa C++. Performa algoritma yang diterpakan ini akan diuji dengan dua karakteristik, yaitu ketepatan (accuracy) dan waktu pemrosesan melalui simulasi digital. Hasil simulasi digital menunjukkan bahwa algoritma yang telah diterapkan menunjukkan akurasi tinggi untuk kedua metode, yaitu dengan rata-rata galat sebesar 0,0463% dan 0,0467% untuk metode pusat gravitasi dan pembobotan pusat gravitasi, secara berturut-turut, dari jumlah simulasi sebesar 1500. Simulasi tersebut juga menunjukkan waktu pemrosesan rata-rata sebesar 19.9 ms dan 20.4 ms untuk kedua metode, berturut-turut.