Tercemarnya air sungai akibat masuknya polutan antropogenik merupakan salah satu
permasalahan yang mengakibatkan penurunan kualitas air dan berdampak pada
ekosistem perairan serta keamanan air untuk dikonsumsi. Sungai Citarum Tengah
merupakan bagian dari Sungai Citarum yang saling terhubung dengan kaskade waduk
Citarum yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Waduk Jatiluhur. Pencemaran yang
terjadi di Sungai Citarum Tengah dapat membahayakan fungsi pemanfaatanya dan
membahayakan waduk karena polutan dapat terakumulasi di waduk dan mengancam
fungsi waduk. Pemantauan kualitas air sungai merupakan hal yang penting untuk
menentukan kondisi badan air dan menentukan pencemaran yang terjadi di badan air.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak kegiatan antropogenik terhadap
kualitas air di Sungai Citarum Tengah berdasarkan parameter fisika-kimia dengan
mengambil sampel air menggunakan metode composite sampling pada 4 stasiun
sampling yang kemudian di analisis di laboratorium. Penentuan status mutu air
dilakukan menggunakan metode Indeks Pencemar, metode storet, dan metode CCMEWQI. Kegiatan antropogenik disekitar Sungai Citarum Tengah meliputi pertanian,
industri, permukiman, perikanan, dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
Kegiatan-kegiatan tersebut menyebabkan tercemarnya Sungai Citarum Tengah yang
dapat dilihat dari beberapa parameter fisika-kimia yang tidak memenuhi baku mutu
yaitu COD, nitrit, minyak dan lemak, detergen, total fosfat, dan oksigen terlarut.
Parameter fisika-kimia di seluruh stasiun sampling yaitu: turbiditas berkisar antara
8,75-94,50 NTU, TSS berkisar antara 6,50-38,50 mg/L, pH berkisar antara 6,66-8,50,
oksigen terlarut berkisar antara 3,60-8,00 mg/L, total nitrogen berkisar antara 0,28-1,35
mg/L, nitrit berkisar antara 0,00-0,56 mg/L, nitrat berkisar antara 0,01-0,33 mg/L,
amonia berkisar antara 0,001-0,04 mg/L, total fosfat berkisar antara 0,29-3,90 mg/L,
COD berkisar antara 6,47-37,07 mg/L, minyak dan lemak berkisar antara 0,90-7,50
mg/L, dan detergen berkisar antara 0,01-0,80 mg/L. Hasil penentuan status mutu air
Sungai Citarum Tengah berdasarkan Indeks Pencemar menyatakan sungai tercemar
ringan hingga tercemar sedang, berdasarkan metode storet menyatakan sungai tercemar
berat, dan berdasarkan metode CCME-WQI menyatakan badan air memiliki kelas marjinal