Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih.
Penyediaan air bersih di Kota Banda Aceh oleh PDAM Tirta Daroy berkapasitas
730 l/s dengan sumber air baku dari Sungai Krueng Aceh, DAS Krueng Aceh.
Dalam RISPAM (Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum) Kota Banda Aceh
2015 direncanakan peningkatan kapasitas produksi sebesar 1.916 l/s pada tahun
2035. Dibutuhkan sumber air yang andal untuk memenuhi kenaikan kapasitas
produksi 1.186 l/s. Keandalan sumber air baku dapat dilihat dengan analisis statistik
pada data debit minimum suksesif kering durasi 1,2,7,15, dan 30 hari dengan
dilakukan tes kecocokan distribusi teoritis (goodness of fit). Jenis distribusi yang
digunakan yaitu distribusi Gumbel, Log-Normal, dan Log-Pearson III (Linsley,
1969 dan Soewarno, 1995). Dari hasil analisis, sungai Krueng Aceh dapat
memenuhi kebutuhan sumber air baku tahun 2035 sesuai RISPAM Kota Banda
Aceh 2015 dengan debit andalan QR20-1 = 4,89 m3
/s. Perencanaan peningkatan
kapasitas produksi dilakukan dengan pembangunan IPA dua tahap, 800 l/s dan 400
l/s. Pemilihan unit IPA menggunakan konsep SPAM air permukaan dan metode
pemilihan alternatif unit pengolahan menggunakan Simple Additive Weighting
(SAW) dengan pengolahan terpilih yaitu prasedimentasi koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi dan reservoir.