Masjid adalah pusat berkumpulnya umat Islam dalam aktivitas ibadah. Namun, sejatinya
Masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah namun juga pusat pengembangan, diantaranya adalah
pengembangan ekonomi. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, umat Islam harus
dapat beradaptasi. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan masjid sebagai pusat
pengembangan ekonomi. Saat ini potensi ekonomi yang ada pada jamaah dan juga lingkungan
sekitar masjid belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Memakmurkan Masjid juga dapat dimaknai
dengan memakmurkan jamaah dan jejaring yang ada disekitarnya secara ekonomi. Melalui
perancangan media dalam bentuk aplikasi berbasis mobile, potensi tersebut dapat dioptimalkan.
Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah design thinking. Penelitian
diawali dengan menggali masalah dan kebutuhan pengguna dengan luaran berupa perancangan
terhadap media aplikasi mobile untuk menjawab kebutuhan pengguna tersebut. Tujuan media yang
dirancang adalah untuk mengembangkan kewirausahaan dari jejaring sosial masjid. Sehingga
masjid menjadi pusat pengembangan ekonomi dari jejaring sosial yang ada di sekitarnya. Dari
hasil analisis data yang didapatkan, diketahui bahwa pengguna akan memilih berbelanja melalui
jejaring sosial masjid jika ada informasi yang memadai tentang hal tersebut. Selama ini tidak ada
penghubung antara kebutuhan dan penawaran antar sesama jamaah masjid, sehingga tidak ada
interaksi ekonomi didalamnya. Responden juga mengatakan tertarik untuk menjadi wirausaha
namun memiliki keterbatasan pengetahuan, keahlian dan sumber daya. Dari data yang didapatkan,
dilakukan perancangan aplikasi berbasis mobile yang memiliki tiga fitur utama yaitu, fitur jualbeli, fitur jejaring komunitas, dan fitur pengembangan keahlian kewirausahaan. Aplikasi yang
dirancang diujicoba kepada pengguna dan diukur menggunakan metode System Usability Scale
(SUS). Hasil ujicoba yang dilakukan kepada pengguna menunjukan bahwa aplikasi mendapatkan
nilai usability dengan kategori baik.