Bekerja di rumah merupakan salah satu langkah preventif dari penyebaran COVID19. Lingkungan kerja yang berbeda antara di rumah dan di kantor memungkinkan
diabaikannya pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang dapat
mengakibatkan kelelahan dan gangguan pada otot atau Musculoskeletal Disorder
(MSD). Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui kelelahan dan
keluhan musculoskeletal yang dialami oleh pekerja, penyebabnya, serta mengetahui
hubungan signifikansi antara variabel dampak dengan variabel kebiasaan saat work
from home (WFH). Kuesioner yang disebar memuat pertanyaan terkait informasi
pekerja, kebiasaan saat bekerja dari rumah, pertanyaan analisis kelelahan
menggunakan metode Fatigue Assessment Scale (FAS) dan pertanyaan analisis
muskuloskeletal menggunakan Nordic Body Map (NBM). Dari hasil penelitian,
mayoritas responden mengalami kelelahan ringan-sedang, dengan persentase 58%
dari seluruh responden, sedangkan bagian tubuh yang dikeluhkan oleh mayoritas
responden adalah leher atas, leher bawah, bahu kanan, punggung, pinggang,
bokong, dan pantat. Kelelahan berhubungan dengan berapa lama bekerja di
perusahaan, kesesuaian beban kerja dengan jam kerja, dan olahraga saat pandemi,
sedangkan MSD berhubungan dengan total waktu WFH, penggunaan mouse,
keyboard, stylus pen, dan jari tangan untuk touchpad/touchscreen, pemilihan
tempat duduk, keteraturan jam kerja, frekuensi bekerja melebihi jam kerja resmi,
dan durasi tidur. Faktor total durasi WFH, frekuensi bekerja melebihi jam kerja
resmi, dan olahraga dapat menyebabkan pada kelelahan dan MSD karena nilai OR yang besar