PT Samudera Indonesia Tbk (Samudera) adalah perusahaan yang sedang giat
mengembangkan organisasi, program kerja, dan layanan usahanya untuk
mengantisipasi perubahan persaingan. Samudera perlu mengomunikasikan
perubahan besar tersebut kepada para pemangku kepentingan sekaligus sebagai
bagian dari strategi penguatan corporate brand perusahaan melalui divisi korporat
komunikasi. Divisi komunikasi korporat menghadapi tantangan terkait perubahan
demografi pemangku kepentingan yang didominasi oleh orang berusia muda dan
berdampak pada perubahan preferensi pemangku kepentingan tersebut terhadap
konten visual dan teks. Mereka lebih menyukai konten dengan visual yang kreatif
dan teks yang informatif. Sementara tampilan konten visual dan teks yang ada tidak
menarik minat pemangku kepentingan untuk membaca dan memahami. Akibatnya
tingkat pengetahuan pemangku kepentingan terhadap Samudera rendah. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan focus group discussion
dengan beberapa responden yang mewakili pemangku kepentingan untuk
menemukan rancangan konten visual yang kreatif dan teks yang informatif, struktur
in-house creative, dan tata kelola. Penelitian dilakukan dengan pendekatan design
thinking mulai mencatat keluhan dan masukan responden (ideation), menentukan
permasalahan yang terjadi (define), dan mengeksplorasi ide pemecahan masalah
(ideation) melalui analisis tematik. Setelah proses ideation, fase berikutnya adalah
membuat prototipe struktur organisasi in-house creative, tata kelola, dan konten
visual yang kreatif dan teks yang informatif. Pada fase terakhir peneliti mencatat
penilaian responden kembali atas ketiga rancangan tersebut dan membuat
rangkuman analisis atas ketiga rancangan tersebut. Dari hasil rangkuman analisis,
peneliti menyampaikan kesimpulan bahwa dengan merancang struktur organisasi
in-house creative yang ideal dan tata kelola yang terstruktur, akan menghasilkan
konten dengan visual yang kreatif dan teks yang informatif. Konten seperti ini akan
lebih menarik perhatian para pemangku kepentingan untuk membaca dan
memahami informasi yang disampaikan. Semakin baik pemahaman pemangku
kepentingan terhadap rancangan konten visual dan teks yang dihasilkan, akan
menguatkan hubungan keterikatan pemangku kepentingan terhadap Samudera.