digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2023 TS PP MUHAMMAD ZIA UL HAQ 1.pdf
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Seiring berkembangnya internet yang semakin cepat, merata dan privat, pornografi internet telah berkembang menjadi sejenis narkotika digital yang merusak otak, memicu perilaku kecanduan, bahkan perilaku penyimpangan dan kekerasan seksual. Sementara potensi korban terbesar yakni generasi alfa sebagai digital native, tidak mendapatkan perlindungan maupun edukasi yang memadai. Blokir pornografi sangat mudah ditembus, dan edukasi terbatas pada materi formal dan tema yang cenderung tabu dibahas. Perancangan mobile game ini bertujuan untuk memberikan edukasi bahaya pornografi kepada anak usia 11-13 tahun dengan bahasa yang mudah dipahami dan menyenangkan untuk dipelajari. Edukasi dilakukan dalam bentuk simulasi kondisi paparan pornografi, dengan entitas simbol pornografi bernama Monster Porano yang aman dilihat, namun tetap memiliki asosiasi pornografi dari sudut pandang anak. Simulasi ini dirancang mendekati kondisi aslinya, agar anak paham apa yang harus dilakukan dan bertindak berdasarkan pengalaman simulasi, saat mengalami paparan pornografi di lapangan. Game ini dirancang dengan menggunakan pendekatan DGBL (Digital Game-Based Learning) dan framework DDE (Design, Dynamics & Experience), didukung penelitian kualitatif dalam bentuk wawancara dan observasi kepada responden dari 4 sekolah (n=34), ditambah interview dengan psikolog perkembangan anak dan pakar komunikasi visual. Hasil user testing kepada responden menunjukkan bahwa anak mengasosiasikan Monster Porano dengan pornografi. Sementara dari sisi mobile game edukasi berdampak pada kesadaran dan meningkatnya kewaspadaan anak terhadap bahaya pornografi internet, dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika bertemu konten pornografi saat bergawai.