digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri fashion adalah salah satu pencemar utama lingkungan, menyebabkan polusi air, emisi karbon, dan limbah tekstil. Selain masalah lingkungan, sektor fesyen berkontribusi terhadap dampak sosial yang signifikan dengan membayar karyawan dengan buruk dan memberikan kondisi kerja yang tidak aman. Akibat kekhawatiran ini, industri slow fashion telah mengembangkan model bisnis yang lebih bertanggung jawab yang dapat mengurangi dampak negatif tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi niat konsumen untuk membeli produk slow fashion. Studi ini akan membantu pengembangan pengetahuan dalam konteks pemasaran di industri fashion, mengingat Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, khususnya Gen Z, yang akan memiliki daya beli yang sangat besar di tahun-tahun mendatang, dan untuk mencapai daya saing dari pasar yang besar ini. peluang dengan meningkatkan pemahaman tentang niat pembelian generasi Z. Theory of Planned Behavior digunakan sebagai model, dengan variabel tambahan (persepsi keefektifan konsumen, kesadaran harga, pengetahuan lingkungan). Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, yang melibatkan 218 responden Generasi Z dari Indonesia. Untuk menghasilkan data untuk penelitian ini, PLS-SEM digunakan untuk analisis data. Hasil menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif, kontrol perilaku yang dirasakan (PBC), dan pengetahuan lingkungan memiliki pengaruh yang menguntungkan pada niat beli. Sementara itu, niat beli tidak dipengaruhi oleh efektivitas persepsi pelanggan dan kesadaran harga. Temuan penelitian ini dapat membantu dalam memprediksi elemen mana yang memiliki pengaruh signifikan terhadap niat pembelian generasi Z, yang memungkinkan bisnis mengembangkan strategi yang lebih sukses.