COVID-19 merupakan wabah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh
SARS-CoV-2 dan dinyatakan sebagai pandemi global. SARS-CoV-2 menginfeksi
manusia melalui interaksi protein spike yang berikatan dengan reseptor ACE2 pada
sel target. Interaksi ini dimanfaatkan dalam pengembangan vaksin COVID-19.
Antibodi penetralisir diharapkan terbentuk sebagai respon sistem kekebalan tubuh
adaptif. Antibodi ini bekerja dengan cara berikatan pada virus sehingga
menghalangi terbentuknya ikatan antara virus dengan reseptor dan dapat dideteksi
melalui uji netralisasi. Standar baku uji netralisasi dilakukan dengan uji virus
microneutralization yang membutuhkan interaksi dengan virus asli. Oleh sebab itu,
penggunaan pseudovirus untuk uji netralisasi SARS-CoV-2 menjadi salah satu
alternatif yang lebih aman dan dapat dikerjakan pada fasilitas laboratorium BSL-2.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem uji netralisasi
SARS-CoV-2 berbasis pseudo-lentivirus. Alur penelitian ini meliputi karakterisasi
dan konfirmasi plasmid yang digunakan untuk transfeksi pseudo-lentivirus,
penentuan kondisi transfeksi dan infeksi pseudo-lentivirus serta uji netralisasi
dengan serum manusia. Penentuan kondisi transfeksi pseudo-lentivirus dilakukan
dengan penentuan reagen transfeksi dan pemberian perlakuan sentrifugasi pada saat
pemanenan hasil transfeksi. Penentuan kondisi infeksi pseudo-lentivirus dilakukan
dengan penentuan jenis sel target dan penentuan jumlah pseudo-lentivirus yang
digunakan untuk uji netralisasi. Analisis keberhasilan infeksi pseudo-lentivirus
dilakukan dengan uji fluoresen dan uji luciferase. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa plasmid yang digunakan untuk transfeksi pseudo-lentivirus berhasil
dikarakterisasi serta dikonfirmasi dan menunjukkan tidak terjadi mutasi. Kondisi
transfeksi pseudo-lentivirus SARS-CoV-2 yang optimal diperoleh dengan
menggunakan reagen lipofectamine 2000 dan perlakuan sentrifugasi saat
pemanenan hasil transfeksi pseudo-lentivirus. Kondisi infeksi pseudo-lentivirus
optimal diperoleh dengan menggunakan sel HEK 293T-ACE2 yang terseleksi
puromisin sebagai sel target. Jumlah pseudo-lentivirus optimal untuk uji netralisasi
adalah dengan MOI 0,075. Uji netralisasi SARS-CoV-2 berbasis pseudo-lentivirus
menggunakan serum manusia berhasil mendeteksi antibodi penetralisir yang
ditandai dengan adanya penurunan persentase infeksi pseudo-lentivirus.