digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anastasia Armimi
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVID-19 merupakan wabah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan dinyatakan sebagai pandemi global. SARS-CoV-2 menginfeksi manusia melalui interaksi protein spike yang berikatan dengan reseptor ACE2 pada sel target. Interaksi ini dimanfaatkan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Antibodi penetralisir diharapkan terbentuk sebagai respon sistem kekebalan tubuh adaptif. Antibodi ini bekerja dengan cara berikatan pada virus sehingga menghalangi terbentuknya ikatan antara virus dengan reseptor dan dapat dideteksi melalui uji netralisasi. Standar baku uji netralisasi dilakukan dengan uji virus microneutralization yang membutuhkan interaksi dengan virus asli. Oleh sebab itu, penggunaan pseudovirus untuk uji netralisasi SARS-CoV-2 menjadi salah satu alternatif yang lebih aman dan dapat dikerjakan pada fasilitas laboratorium BSL-2. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem uji netralisasi SARS-CoV-2 berbasis pseudo-lentivirus. Alur penelitian ini meliputi karakterisasi dan konfirmasi plasmid yang digunakan untuk transfeksi pseudo-lentivirus, penentuan kondisi transfeksi dan infeksi pseudo-lentivirus serta uji netralisasi dengan serum manusia. Penentuan kondisi transfeksi pseudo-lentivirus dilakukan dengan penentuan reagen transfeksi dan pemberian perlakuan sentrifugasi pada saat pemanenan hasil transfeksi. Penentuan kondisi infeksi pseudo-lentivirus dilakukan dengan penentuan jenis sel target dan penentuan jumlah pseudo-lentivirus yang digunakan untuk uji netralisasi. Analisis keberhasilan infeksi pseudo-lentivirus dilakukan dengan uji fluoresen dan uji luciferase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plasmid yang digunakan untuk transfeksi pseudo-lentivirus berhasil dikarakterisasi serta dikonfirmasi dan menunjukkan tidak terjadi mutasi. Kondisi transfeksi pseudo-lentivirus SARS-CoV-2 yang optimal diperoleh dengan menggunakan reagen lipofectamine 2000 dan perlakuan sentrifugasi saat pemanenan hasil transfeksi pseudo-lentivirus. Kondisi infeksi pseudo-lentivirus optimal diperoleh dengan menggunakan sel HEK 293T-ACE2 yang terseleksi puromisin sebagai sel target. Jumlah pseudo-lentivirus optimal untuk uji netralisasi adalah dengan MOI 0,075. Uji netralisasi SARS-CoV-2 berbasis pseudo-lentivirus menggunakan serum manusia berhasil mendeteksi antibodi penetralisir yang ditandai dengan adanya penurunan persentase infeksi pseudo-lentivirus.