digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MDI Ventures adalah perusahaan Modal Ventura multi tahap yang didukung oleh Telkom Indonesia dengan kantor di Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat dengan perluasan kantor di Eropa dan Korea Selatan. Dalam CVC seperti MDI Ventures, VC memiliki keunggulan dalam meningkatkan nilai startup yang dibiayai melalui potensi sinergi yang dapat dilakukan dengan perusahaan induk khususnya Telkom Group. MDI Ventures memfasilitasi portofolionya untuk mendapatkan sinergi atau peluang kemitraan dengan perusahaan-perusahaan di bawah Telkom Group dan seluruh BUMN. MDI Ventures memfasilitasi portofolionya untuk mendapatkan sinergi atau peluang kemitraan dengan perusahaan-perusahaan di bawah Telkom Group dan seluruh BUMN. Selama tahun 2021, terdapat 83 proyek sinergi antara portofolio MDI dengan beberapa Telkom Group dan BUMN. Setiap tahun, target nilai sinergi antara Startup dan Telkom Group semakin meningkat. Pada 2022, nilai target sinergi MDI Ventures mencapai 2,4 triliun. Namun pada akhir tahun hanya mencapai kurang dari 80%. Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak adanya prioritas kerja sama yang tepat, sehingga lini bisnis Telkom Group yang memiliki potensi nilai sinergi yang besar tidak diprioritaskan. Tugas akhir ini menentukan prioritas lini bisnis Telkom untuk bersinergi dengan MDI Portco menggunakan metode kuantitatif yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan software Super Decisions. Penelitian ini telah menetapkan 14 lini bisnis Telkom Group yaitu data, digital service, digital & IT services, digital connected services, data center & cloud, home fixed, enterprise connectivity, network, satellite, traffic, legacy, BPO, home legacy, dan perangkat. AHP juga dapat menunjukkan kriteria mana yang paling berpengaruh dalam proses penetapan prioritas. Dalam menentukan kriteria dan subkriteria yang mempengaruhi proses penentuan prioritas, penelitian ini menggunakan konsep berdasarkan teori yang berkaitan dengan sinergi dan wawancara yang dilakukan dengan manajemen sinergi. Hasil wawancara menunjukkan bahwa terdapat lima kriteria utama yang mempengaruhi proses penentuan prioritas sinergi, yaitu kesesuaian dengan arahan Dirut Telkom, kesesuaian produk, ekonomi, koneksi, dan inisiatif yang mendukung pemerintah. Dan subkriteria nya meliputi pendapatan bersih, tingkat pertumbuhan, kedekatan, rekam jejak sinergi, rekam jejak nilai sinergi, dan kesesuaian dengan produk MDI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang paling penting adalah kesesuaian dengan arahan CEO Telkom 0,52442 (52,44%), kompatibilitas produk 0,27248 (27,25%), ekonomi 0,09797 (9,80%), koneksi 0,06306 (6,31%), dan inisiatif yang mendukung pemerintah 0,04207 (4,21%). Berdasarkan hasil analisis dengan AHP, hasil kelompok dari 5 responden, nilai prioritas global untuk lini bisnis Telkom adalah data 0.1945 (19.45%), digital service 0.1650 (16.5%), digital & IT services 0.1189 (11.89%), digital adjacent services 0.1114 (11.14%), data center & cloud 0.1012 (10.12%), home fixed 0.0801 (8.01%), enterprise connectivity 0.0552 (5.52%), network 0.0383 (3.83%), satellite 0.0351 (3.51%), traffic 0.0306 (3.06%), legacy 0.0237 (2.37%), BPO 0.0204 (2.04%), home legacy 0.0133 (1.33%), dan device 0.0123 (1.23%). Jadi, hasil kelompok dari 5 responden menyimpulkan bahwa MDI Portco perlu memprioritaskan layanan data dan digital. Setelah mendapatkan prioritas lini bisnis Telkom terbaik, selanjutnya melakukan persiapan untuk melakukan pendekatan ke lini bisnis Telkom. MDI Ventures dan MDI Portco perlu menyiapkan proposal, pitch deck dan lain-lain dengan baik. Dengan begitu, diharapkan nilai sinergi yang didapat akan lebih optimal.