Perkembangan transportasi Kereta Cepat di beberapa negara menunjukan
kemajuan teknologi yang mendukung nilai waktu dan aktivitas masyarakat modern
dan dinamis. Walaupun diperlengkapi dengan sistem operasi yang rumit dan
investasi jumlah besar, berbagai penelitian masih menyatakan bahwa industri
global Kereta Cepat menghadapi tantangan untuk meningkatkan jumlah
penumpang oleh karena kurangnya ketepatan waktu, keandalan, skema harga yang
kurang tepat, dan ketidaknyamanan dalam perjalanan penumpang. Hal ini sangat
mempengaruhi alasan penumpang untuk memilih pilihan transportasi tersebut oleh
karena pengaruhnya kepada tingkat kepuasan penumpang.
Menyadari adanya isu global tersebut, antisipasi kehadiran operasi layanan
Kereta Cepat di Indonesia dapat dilakukan dengan pengadaan survey ekspektasi
penumpang yang hasilnya akan menjadi dasar dari rancangan manajemen kinerja
yang diolah melalui riset ini. Data kuantitatif dari 200 responden lintas usia
diproses menggunakan analisis statistik untuk menentukan urutan prioritasnya.
Hasil olahan menunjukan atribut fisik dan keandalan sebagai elemen terpenting
pertama dan kedua. Setelah itu, proses riset dilanjutkan dengan analisis kuantitatif
dan kualitatif dari wawancara ahli perkeretaapian Indonesia dan publikasi terkait
HSR dunia untuk mengadakan perbandingan eksternal, memvalidasi temuan, dan
merancang indicator kerja yang kontekstual untuk kedua atribut menggunakan
Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Pengetahuan (‘KBPMS’).
Studi ini menghasilkan 6 variabel kinerja atribut fisik dan 7 variabel kinerja atribut
keandalan yang dihubungkan dan dibobotkan untuk kebutuhan implementasi.
Berbeda dari negara lain, temuan kami menunjukan keunikan terhadap elemen fisik
dianggap penting bagi penumpang Indonesia oleh karena hubungannya dengan
motivasi wisata. Pandangan baru ini dapat membantu operator Kereta Cepat untuk
menemukan solusi yang tepat sasaran untuk meningkatkan kepuasan penumpang
yang nantinya juga berdampak kepada peningkatan manfaat ekonomi.